Jumat, 28 Mei 2010

Sikap Terhadap Nikmat Dan Musibah

Muslim disebut Muslim karena kelekatannya pada sikap penyerahan diri pada Allah SWT. Islam artinya ”berserah diri”. Islam adalah jalan hidup yang menuntut penganutnya untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah. Tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim untuk memiliki sikap atau pendapatnya sendiri dalam persoalan-persoalan penting dalam hidupnya. Jika non-Muslim (orang kafir) menganggap dirinya berhak memiliki sikap dan pendapatnya sendiri tentang hidup, musibah senang dan bahagia, Muslim harus bertanya kepada agamanya apakah arti itu semua. Oleh karena itulah ia dapat disebut ”Muslim” yang artinya berserah diri.

Tertulis dalam Al Qur’an yang Mulia:

- Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(20)

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.(21)

- Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(22)

- (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (23), QS Al Hadid ayat 20-23



Bagi yang belum pernah mengetahui ayat ini, mungkin akan tercengang betapa Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Bijaksana telah Memberikan sebuah resep kehidupan yang sangat bermanfaat bagi hamba-hambaNya yang beruntung mendapatkan keimanan.

Ayat-ayat yang sangat indah jika dilantunkan oleh seorang Qari bersuara merdu yang faham cara membacanya.

Allah SWT Membuat MAKLUMAT dalam Al Qur’an dengan kata-kata ”I’lamu” (57:20), yang mana maklumat ini merupakan sebuah pernyataan resmi, serius dan berbobot atas sebuah informasi penting bagi manusia. Isi maklumat tersebut adalah penjelasan tentang hakekat kehidupan dunia bagi manusia. Yaitu bahwa ia (kehidupan dunia) hanyalah permainan. Sebagaimana yang namanya permainan, maka dunia tidaklah pantas disikapi dengan keseriusan dan kesungguhan dalam melayani tuntutannya. Allah Menjelaskan pula bahwa beberapa hal (sebagai contoh) dari apa-apa yang dianggap sebagai hal-hal penting dalam kehidupan dunia, sebenarnya semua itu hanyalah bagaikan fatamorgana.

Di ayat selanjutnya (57:21) Allah SWT langsung menganjurkan manusia untuk bersikap sebaliknya tehadap apa yang merupakan kebalikan/lawan dari kehidupan dunia, yaitu kehidupan akhirat. Jika terhadap kehidupan dunia manusia hendaknya mensikapinya hanya sebagai permainan dan selayaknya tanpa sikap serius apalagi berusaha keras, maka terhadap kehidupan akhirat yang merupakan kebalikan atau lawan dari kehidupan dunia, hendaknya manusia bersikap serius dan bahkan berkompetisi. Allah sekaligus juga Menjanjikan luasnya akhirat dan ampunan yang disediakan.



Ayat berikutnya (57:22) memberikan informasi penting lain yang terkait dengan dua ayat sebelumnya. Yaitu tentang takdir. Bahwa nasib manusia, baik atau buruk, bahkan setiap peristiwa yang terjadi di atas panggung dunia ini, pada hakekatnya sudah ditentukan sebelumnya. Keterangan ini memberikan perspektif yang jelas tentang kedudukan ujian hidup manusia, bahwa ujian hidup berupa senang maupun susah sudah ditentukan sebelumnya sehingga manusia tak perlu menyesali atau memaksakan kehendak. Sikap yang pas dalam menghadapi takdir memang bukan hal mudah. Terutama ketika menghadapi peristiwa yang sangat menyedihkan, atau sangat berat, manusia benar-benar harus menempatkan dirinya dengan se-tepat-tepatnya. Manusia harus mengambil sikap bersabar atas ujian dan tetap bersangka baik pada Allah padahal ia sedang susah atau gundah. Itulah ujian, semua ujian memang diadakan untuk menguji sampai ke titik-titik batas kesanggupan.

Manusia hidup tak pernah mengenal statis. Selalu saja ada dinamika hidup menyertainya. Tidak ada seorang manusia di dunia ini yang tak diuji dengan baik dan buruk di dunia ini, apakah ia suka atau tidak. Dalam berbagai ayat-ayatNya Allah SWT sudah Memaklumatkan bahwa setiap manusia akan diuji, hanya saja mungkin tidak semua manusia mensikapi musibah dan nikmat dengan sikap yang sama. Ada orang yang optimis yang cenderung menghadapi kesulitan hidup dengan optimisme, sehingga ia senantiasa berusaha mencari jalan keluar, bahkan menganggap kesulitan sebagai tantangan. Ada pula manusia pesimis yang cenderung bersikap negatif terhadap apa saja, selalu mengeluh dan merasa susah.



Sudah sifat manusia untuk berkeluh kesah jika menghadapi kesulitan. Bahkan manusia mudah sekali merasa berputus asa dan kehilangan akal maupun kesabaran. Rentang sikap manusia terhadap musibah dapat dimulai dari sekedar keluhan kecil hingga kehilangan kewarasan karena emosi sedih atau marah yang tak terkendali. Seorang yang merasa bahwa kesulitan atau musibah yang dihadapinya adalah hal kecil, ia akan mensikapinya dengan santai dan memiliki banyak kesempatan untuk berpikir guna mengatasi kesulitan tersebut. Orang ini memusatkan perhatiannya pada penyelesaian masalah, dan ia mengaktifkan otaknya untuk berusaha mencari jalan keluar. Lain halnya jika seseorang merasa musibah yang dihadapinya terlalu berat atau besar bagi dirinya, ia akan tenggelam dalam masalah, bertolak belakang dengan orang pertama tadi yang berusaha mengatasi masalahnya dengan menggunakan otaknya, orang kedua ini malah tenggelam di dalam masalah. Perasaannya-lah yang menenggelamkan dirinya.



Perasaan manusia, persepsi manusia atas sesuatu bukanlah alat ukur obyektif. Perasaan manusia dapat saja berlebihan, sedangkan persepsinya mungkin saja keliru. Dalam menghadapi musibah, ada orang yang merasa ujian itu tak sanggup ia hadapi. Ia menganggap ujian tersebut terlalu berat baginya. Ini persepsinya sendiri. Padahal Allah SWT sudah Menyatakan dalam Al Qur’an bahwa seseorang tak akan dibebani lebih dari kadar kesanggupannya (2:286). Allah Yang Maha Tahu telah Mengukur kadar kesanggupan orang tersebut dan ia sesungguhnya mampu menghadapinya, namun ia telah menyesatkan dirinya dengan mempersepsikan musibah tersebut terlalu besar atau berat bagi dirinya. Persepsi ini kemudian dilanjutkan dengan prasangka buruk terhadap Allah, menyangka bahwa Allah tidak adil, menyangka bahwa Allah telah menghukum dirinya dengan kehinaan dan musibah. Sekali lagi ini adalah persepsi manusia yang keliru.

Allah SWT memberi gambaran orang-orang yang salah persepsi terhadap musibah dan nikmat sebagai berikut:

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". QS Al Fajr 15-16.
Inilah contoh gambaran persepsi manusia yang salah terhadap tindakan Allah ”Menguji” manusia. Ya, baik nikmat kesenangan maupun kesulitan statusnya adalah sama-sama ”ujian”. Yang disebut sebagai ”ujian” pastilah mengandung keharusan untuk manusia tersebut bersikap tertentu, dan tidak menghendaki manusia bersikap sebaliknya.

Secara implisit ayat-ayat tadi (89: 15-16) juga memberikan semacam sindiran bagi manusia-manusia yang telah menempatkan perhiasan dunia berupa rezki, kedudukan dan kesenangan sebagai tolok ukur ”baik” atau ”buruk”. Yaitu orang-orang yang mengukur keberuntungan atau kemalangan manusia hanya berdasarkan hal-hal duniawi atau matter oriented.

Allah SWT Menghendaki agar manusia bersikap pas atau tepat terhadap apa yang ia hadapi dan apa yang ia dapatkan di dunia ini. Allah Menghendaki kita sebagai manusia mensikapi semua itu dengan sikap tenang, stabil, tetap imbang dan tidak kehilangan orientasi hidup yang sesungguhnya yaitu orientasi menuju akhirat. Ini tercermin di ayat 23 Surah Al Hadid, yaitu: (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.

jangan berduka cita dan jangan terlalu gembira di dunia ini, baik dalam menghadapi susah maupun senang. Bersikaplah tetap stabil dan imbang (balance) karena pada hakekatnya dunia ini hanya fatamorgana. Segala kesulitan dunia hanyalah kesulitan yang menipu, karena jika disikapi dengan sabar maka kesulitan tersebut merupakan karunia Allah yang memberikan kita kesempatan untuk banyak-banyak bersabar dan bertaubat, yang mana itu baik bagi kita, baik bagi akhirat kita. Sedangkan segala kesenangan dan nikmat dunia juga hanya tipuan belaka, sebab boleh jadi mengandung fitnah atau bahaya besar bagi kita karena boleh jadi kita menjadi sombong atau berlebihan sehingga kita terjatuh ke dalam dosa dan kemurkaan Allah di akhirat kelak. Na’udzubiLlahi min dzalik.



Manusia yang mampu bersikap sebagaimana tuntunan ayat ini hanyalah manusia-manusia yang sudah mampu memahami tiga ayat sebelum ini, yaitu ayat 20, 21 dan 22 dari Surah Al Hadid di atas.



Muslim disebut Muslim karena kelekatannya pada sikap penyerahan diri pada Allah SWT. Islam artinya ”berserah diri”. Islam adalah jalan hidup yang menuntut penganutnya untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah. Tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim untuk memiliki sikap atau pendapatnya sendiri dalam persoalan-persoalan penting dalam hidupnya. Jika non-Muslim (orang kafir) menganggap dirinya berhak memiliki sikap dan pendapatnya sendiri tentang hidup, musibah senang dan bahagia, Muslim harus bertanya kepada agamanya apakah arti itu semua. Oleh karena itulah ia dapat disebut ”Muslim” yang artinya berserah diri.

Seorang Musim harus memahami apakah hakekat dunia, maupun bagaimana mensikapinya menurut apa kata Allah, bukan apa kata nafsu dan keinginan manusia belaka. Berikut adalah sebagian dari poin-poin penting untuk difahami:

1. Allah SWT pasti akan menurunkan ujian kepada setiap orang, oleh karena itu selama ia hidup di dunia hendaknya ia selalu bersiap menghadapi ujian-ujian Allah baik atau buruk.

2. Allah Mengatakan dalam surat Al Fajr di atas dan banyak ayat-ayat lain baik dalam Al Qur’an maupun bimbingan Hadits Nabi SAW bahwa keadaan ”baik” maupun ”buruk” yang diberikan kepada manusia adalah sama-sama ujian. Nikmat maupun musibah adalah sama-sama alat uji keimanan bagi manusia yang mengaku beriman.

3. Dalam mensikapi kedua jenis ujian tersebut manusia hendaknya selalu memasang sikap imbang, yang pada dasarnya kembali kepada acuan sikap untuk bersyukur dan bersabar. Bersyukur ketika merasakan nikmat dan bersabar ketika merasa sempit atau susah.

4. Diantara mutiara kehidupan yang sangat berharga yang sepatutnya ita ambil sebagai sikap dalam menghadapi ujian hidup ada di ayat-ayat yang ditulis di awal tulisan ini, yang intinya adalah sikap netral terhadap dunia: supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Hendaknya perasaan kita tidak berlebihan, baik ketika mendapatkan musibah maupun ketika mendapatkan nikmat.

5. Sikap imbang atau netral di atas dapat terbentuk ketika kita sudah terlebih dahulu memahami bahwa kehidupan dunia hanyalah tipuan-tipuan fatamorgana belaka, dan bahwa akhiratlah kehidupan yang sesungguhnya.


SUMBER : KAWASN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Peringatan Bagi Yang Suka Bersentuhan Antara Laki2 dan Perempuan yang Bukan Mahram

Rasulullah SAW Bersabda :

“Sekiranya kepala seorang dari kamu ditusuk dengan jarum dari besi, hal itu lebih baik baginya dari pada dia menyentuh wanita yang tidak halal untuknya (bukan mahramnya).” (HR. Ath-Thabrani. Al-Albani menyatakan sahih). Ini adalah ancaman yang sangat keras!

Artinya, tidak dibenarkan sedikitpun kepada Laki-laki Muslim dan Perempuan Muslim yang Bukan Mahram saling bersentuhan (berpegang tangan atau yang lainnya apalagi sampai berpelukan, berciuman) dalam hubungan atau situasi apapun. Sebab perbuatan yang demikian hanya akan melemparkan kita ke dalam Api Neraka. Na'udzubillahi Min Dzalik.


SUMBER ; KOMUSITAS PERINDU WANITA SHOLEHAH

Keutamaan Wanita Solehah

Beberapa keutamaan Wanita Solehah :

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dlm rahimnya,maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah mencatatkan baginya setiap hari dgn 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mula sakit hendak bersalin,maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak,keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkanya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

7. Barangsiapa yang mengembirakan akan perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah dan orang yang takutkan Allah akan diharamkan api neraka keatas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makan dari pasar ke rumah)lalu diberikan kepada keluarganay, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama,maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun)

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan,memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

11.Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.

12.Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?? Jawab Rasulullah,"Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah, "Ibunya".

13.Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14.Wanita yang taat akan suaminya, ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga.Masuklah dari mana? mana pintu yang di kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu dibawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.

19. Daripada Aisyah r.a. Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

Wallahu 'Alam bi Shawab


SUMBER ; KOMUNITAS PERINSU WANITA SHOLEHAH

Keutamaan Wanita Solehah

Beberapa keutamaan Wanita Solehah :

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dlm rahimnya,maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah mencatatkan baginya setiap hari dgn 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mula sakit hendak bersalin,maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak,keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkanya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

7. Barangsiapa yang mengembirakan akan perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah dan orang yang takutkan Allah akan diharamkan api neraka keatas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makan dari pasar ke rumah)lalu diberikan kepada keluarganay, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama,maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun)

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan,memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

11.Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.

12.Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?? Jawab Rasulullah,"Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah, "Ibunya".

13.Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14.Wanita yang taat akan suaminya, ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga.Masuklah dari mana? mana pintu yang di kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu dibawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.

19. Daripada Aisyah r.a. Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

Wallahu 'Alam bi Shawab


SUMBER ; KOMUNITAS PERINSU WANITA SHOLEHAH

Malam pertama yang mengesankan

Catatan Dari Sahabat.
Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak
saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ....jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... ..
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi .....sudah pantaskah sikap kita selama
ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga

Baca jika anda ada waktu untuk ALLAH.
Bacalah hingga habis.
Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi
anugerah untuk membaca terus hingga ke akhir.

ALLAH, bila saya membaca tulisan ini, saya pikir saya
tidak ada waktu untuk ini....
Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar
bahwa pemikiran semacam inilah yang ....
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia
ini.

Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari
Jum'at......
Mungkin malam JUM'AT?
Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?
Kita suka ALLAH pada masa kita sakit....
Dan sudah pasti waktu ada kematian...

Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang
untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena...
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya
mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.
Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka... ...
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana
ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)

Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang
telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita
sebelum kita meminta.

ALLAH
Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku
IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.
TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.

Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?

Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai
ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita
bangga mem "forward" kan email yang tak senonoh?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik.... Tidak perlu bayaran ,
tetapi ganjaran lumayan.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia
TIDAK Beriman PADA ALLAH
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka
bagi mereka.

Tidakkah lucu bila seseorang berkata "AKU BERIMAN PADA
ALLAH" TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also
"believes" in ALLAH ).

Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan
email lawak yang akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali.,
tetapi bila anda mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10
kali untuk berkongsi?

Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai
mengirim pesan ini anda tidak akan mengirim kepada semua rekan anda
karena memikirkan apa tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti
apakah mereka suka atau tidak?.

Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau
akan tanggapan orang kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap
anda.


SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

ADAB MURID

Jika engkau seorang murid,maka beradablah kepada gurumu dengan adab yang mulia,adab-adab tersebut ialah :
-Mendahului salam dan penghormatan kepadanya,
-Tidak banyak berbicara dihadapannya,
-tidak berbicara sebelum guru bertnya,dan tidak bertanya sebelum mohon izin darinya.
-Tidak menyampaikan sesuatu yang menentang pendapatnya atau menukil pendapat ulama lain yang berbeda dengan pendapatnya.
-tidak mengisyaratkan sesuatu yang berbeda dengannya hingga engkau merasa lebih benar darinya.
-Tidak bermusyawarah dengan seseorang dihadapannya dan banyak menoleh ke berbagai arah .
-sebaiknya engkau duduk dihadapannya dengan menundukkan kepala,tenang dan penuh adab seperti engkau melakukan shalat.
-Tidak banyak bertanya kepadanya saat dia lelah atau sedang susah.
-Ikut Berdiri ketika ia berdiri,tidak meneruskan perkataan atau pertanyaan saat dia bangun dari duduk,.
-Tidak bertanya ketika ia dijalan sebelum sampai di rumah,
-tidak berburuk sangka terhadap tindakannya yg engkau anggap munkar secara lahir,krena pasti dia lebih memahami rahasia-rahasia dirinya sendiri.

Ingatlah ksah Nabi Musa AS ketika berguru kepada Nabi Khidir AS,
Nabi Musa mengingkari apa yang diperbuat Nabi Khidir AS,karena hanya berdasar Hukum Zhahir.

Diambil berdasar Kitab Bidayatul Hidayah Pengajian KH.Ahmad Zuhdiannor (Guru Zuhdi) di Banjarmasin.


SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Israel Pada Warga Palestina: Gusur Sendiri Atau Bayar!

Beginilah kelicikan Israel. Untuk memperluas pemukimannya di Tepi Barat, mereka mengubah strategi untuk merampas dan menggusur rumah-rumah warga Palestina. Israel tidak lagi mengerahkan buldoser-buldosernya untuk langsung merobohkan rumah-rumah itu tapi memaksa warga Palestina untuk menghancurkan rumah-rumahnya sendiri.

"Saya selalu memimpikan punya rumah sendiri, Sekarang saya diminta untuk memilih apakah akan merobohkan rumah ini sendiri atau buldoser-buldoser Israel yang akan melakukannya," keluh Ghazi Dodeen, warga Palestina yang tinggal di desa Hijra, Tepi Barat.

Ia baru saja menerima surat perintah dari otoritas pendudukan (Israel) agar rumahnya segera dirobohkan. Warga yang menerima surat perintah itu disuruh memilih apakah akan merobohkannya sendiri atau meminta Israel yang merobohkan rumah-rumah itu dengan menggunakan buldoser. Seperti kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, sudah harus kehilangan rumah, warga Palestina juga harus membayar sejumlah uang pada Israel jika rumah mereka dirobohkan dengan menggunakan buldoser-buldoser Israel.

"Hati saya hancur. Jika saya menolak buldoser Israel akan menghancurkannya dan saya akan menderita seumur hidup untuk mengumpulkan uang guna membayar biaya penggusuran. Tapi menghancurkan rumah dengan tangan saya sendiri, akan menjadi kenangan buruk yang akan menghantui sepanjang sisa hidup saya," tutur Ghazi sambil menatap rumahnya dengan air muka duka.

Itulah gambaran warga Palestina di Tepi Barat saat ini yang terancam kehilangan rumahnya untuk keperluan pembangunan pemukiman Yahudi Israel. Sejumlah analis menilai perubahan strategi Israel dalam melakukan penggusuran rumah-rumah milik warga Palestina menurut sejumlah pengamat, merupakan upaya Israel untuk mengecoh pandangan dunia tentang situasi di tanah pendudukan.

"Israel ingin dunia internasional melihat bahwa warga Palestina sendiri-lah yang menghancurkan rumahnya karena dibangun tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Rejim Israel ingin menunjukkan bahwa penggusuran itu legal dan tidak ada hubungannya dengan pelanggaran atas hak-hak warga Palestina," ujar Direktur Land Research Center, Gamal Al-Omla yang diamini oleh Suhail Khalilia dari Applied Research Institute (ARIJ).

"Israel ingin melegitimasi upaya pengusiran paksa warga Palestina," kata Khalilia.

Sementara pakar kebijakan pemukiman Israel, Abdel-Hadi Hantch mengatakan bahwa surat perintah berisi pilihan penggusuran adalah cara Israel untuk menekan warga Palestina agar keluar dari desanya dan menipu opini publik masyarakat dunia,

"Israel berusaha membatasi perluasan wilayah kota-kota di Tepi Barat secara geografis agar bisa leluasa memperluas pembangunan pemukimannya di masa datang, kata Hantch.

Saat ini terdapat lebih dari 164 pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang meliputi lebih dari 40 persen wilayah pendudukan di Tepi Barat. Dunia internasional telah menyatakan bahwa pemukiman-pemukiman itu ilegal karena dibangun di atas tanah milik warga Palestina.


SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Kumandang Adzan Kok Digugat

Beberapa waktu lalu (7/11), harian The Jakarta Post menggiring opini pembaca seputar adzan di masjid-masjid dengan menggunakan pengeras suara (loud speaker). Dengan topik “Letter: Loudspeakers on Mosques”, pembaca diundang untuk meresponnya di kolom semacam surat pembaca.

Sebagai prolog, harian berbahasa Inggris itu mengusung wacana: pemerintah berencana mengatur adzan di masjid dengan perbandingan satu muadzin untuk 30 masjid. Muadzinnya yang dipilih adalah yang memiliki suara indah dan enak didengar.

Wacana untuk melakukan penyeragaman adzan, pernah digulirkan Pemerintah Mesir yang hendak menerapkan kebijakan baru aturan adzan di Kota Kairo, pada 2007. Dengan kebijakan baru ini, setiap waktu shalat tiba, suara adzan dipusatkan pada satu muadzin saja yang disambungkan ke 4.000 pengeras suara yang ada di masjid-masjid besar di kota Kairo.

Alasan kebijakan itu dibuat, karena kabarnya banyaknya keluhan terhadap suara adzan yang saling bersahut-sahutan dari berbagai masjid ketika waktu shalat tiba, dengan selisih waktu yang sedikit berbeda-beda, sehingga terdengar bising.
Hal itu mendorong Menteri Wakaf Mesir Mahmud Zaqzuq menandatangi kontrak untuk menyediakan sekitar 4.000 pesawat penerima agar adzan bisa dikumandangkan dalam waktu yang sama oleh masjid yang berbeda-beda.

Di Mesir, rencana untuk sentralisasi kumandang adzan sebenarnya sudah dibicarakan sejak 2004 lalu, tapi proyek sentralisasi itu mendapat perlawanan dari kalangan ulama, sehingga pelaksanaannya terhambat. Tak terlaksana. Mereka yang menyampaikan keluhan, kebanyakan warga yang tinggal di dekat masjid.

Sebuah komite kemudian dibentuk untuk mempelajari keluhan itu dan membuat proyek sentralisasi adzan, termasuk studi mengenai aspek teknisnya.

Sebagai catatan, kementerian agama di Mesir saat ini bertanggung jawab atas sekitar 90 ribu masjid dan mushalla-mushalla yang tersebar di seluruh Mesir. Sekitar 4.000 masjid berada di wilayah Kairo Raya yang akan menjadi target pertama dari kebijakan ini.

Rencananya, pemerintah Mesir akan mengumumkan muazin bersuara indah untuk dipilih saat mengumandangkan azan.

Dengan cara itulah, kaum liberal dan Islamphobi di Indonesia hendak meniru kebijakan pemerintah Mesir, perihal aturan adzan. Atas dalih yang dibuat-buat, mereka menuduh, seruan adzan dianggap pengganggu tidur, mengusik orang sakit, orang-orang jompo, balita, dan turis yang melancong.

Kebijakan itu, sebetulnya langkah awal untuk bertindak lebih jauh, yakni hendak melarang masjid-masjid mengumandangkan adzan. Setidaknya, ada beberapa negara yang telah memberlakukan larangan adzan karena alasan gangguan kenyamanan.

Di selatan benua Afrika, misalnya. Mahkamah Agung Mauritius memerintahkan otoritas kota Quatre-Bornes agar melarang Masjid Hidayat Al-Islam menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan adzan. Larangan itu dikeluarkan (akhir Maret 2007), setelah salah seorang warga mengajukan gugatan hukum, karena merasa terganggu dengan suara muadzin saat waktu shalat tiba.

Yang menarik, protes atas larangan itu, bukan hanya dilakukan warga Muslim, tapi juga non Muslim.

Di Azerbaijan, negeri yang mayoritas berpenduduk Muslim, juga mengeluarkan larangan adzan dengan pengeras suara (23/5/2007). Kemudian di Maroko, seorang menteri Partai Sosialis Progresif, Nouzha Skalli mengusulkan larangan adzan Subuh dengan dalih agar tidak mengganggu turis. Di Eropa, SVP — parlemen Swiss (Partai Rakyat Swiss) bersama Partai Kristen ultra konservatif, sejak 2008, gencar mengkampanyekan anti-menara masjid.

Itu artinya, sama sama saja melarang kumandang adzan. Saat ini, ada sekitar 35.000 muslim di Swiss yang bertahun-tahun terus memperjuangkan agar agama Islam diakui sebagai agama resmi.

Belum lama, zionis Israel juga memberlakukan aturan, tidak hanya larangan shalat di Masjid al-Aqsha bagi warga al-Quds dan Muslim Arab yang berada di Palestina, melainkan juga melarang adzan.

Jauh sebelumnya, tahun 1930 dan 1940-an, Turki pernah menerapkan larangan adzan dan mengganti seruan adzan dari bahasa Arab kedalam bahasa Turki, bahkan mengubah masjid menjadi museum.

“Bagi saya, adzan itu bentuk syiar Islam, dan menandakan seseorang berada di negeri Muslim. Yang merasa terganggu dengan adzan, cari saja komplek perumahan yang tidak ada masjidnya. Gitu aja kok repot. Belum lama saya ke Mesir, nyatanya, tak ada adzan yang dibatasi kok,” ujar dai kondang Ustadz Subki al Bughuri kepada Sabili.

Benarkah kumandang adzan di masjid-masjid sebagai pengganggu? Ternyata tidak. Buktinya, Tatiana, Gadis Slowakia terbuka hatinya setelah mendengar suara adzan saat ia berkunjung ke Kairo, Mesir (7 September 2008). Tatiana adalah salah satu umat Kristiani yang terpikat suara adzan, lalu memutuskan untuk menjadi seorang Muslimah.

“Ketika mendengar suara adzan, jujur saja, saya merasakan getaran-getaran aneh dalam hati. Ketika itu saya seakan terhipnotis dan tak mendengar suara lain kecuali suara yang berkumandang melalui menara masjid itu. Tak berapa lama saya pun bersyahadah,” akunya.

Aneh, jika adzan dibilang pengganggu, dan membuat bising orang yang malas bangun pagi. Seharusnya umat Islam bangga, karena agama ini mengajarkan kedisiplinan. Wacana satu muazin untuk 30 masjid via stasiun radio pemerintah adalah mustahil dan terlampau mengada-ngada. ■

Allah swt berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Al Zalzalah: 7)


SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

DIBALIK RAHASIA BERSEDEKAH

Dari Sayyidah Aisyah Ra, Beliau menceritakan tentang pertemuan wanita dengan Nabi Muhammad SAW, yang tangan kanannya dalam keadaan lumpuh. Wanita itu berkata : “Wahai Nabi Allah sudikah kiranya engaku momohon kepada Allah SWT semoga Dia (Allah) menyembuhkan tanganku.” Nabi bersabda kepadanya : ”Apa yang menyebabkan tanganmu lumpuh?”, wanita itu menceritakan kepada Rasulullah SAW : ”Ya Rasulullah, pada suatu malam aku bermimpi seakan-akan hari kiamat akan tiba, neraka jahanam telah menyala-menyala dan surga telah terbentang dengan indah. Dan saya mengetahui bahwa ibu saya berada didalam neraka jahanam sedang ditangannya terdapat sepotong lemak dan ditangan satunya terdapat sepotong kain lap, dengan kain lap dan lemak itu ibuku menahan panasnya api neraka, maka pada waktu itu saya berkata kepadanya : “Mengapa ibu di dalam jurang api neraka? Bukankah ibu seorang yang ta’at kepada Allah, dan ayah telah merelakan?” Ibu menjawab : “Hai anakku, aku didunia kikir dan disini tempat orang-orang yang kikir”, saya bertanya lagi kepadanya : “Apalah arti lemak dan kain lap yang ada ditangan ibu?”. Ibuku menjawab : “Keduanya ini pernah ibu dermakan sedekah dan saya tidak pernah bersedekah didunia ini kecuali keduanya.”
Saya bertanya : “Dimana ayah?”. “Ayahmu orang dermawan maka dia tinggal bersama orang yang dermawan.” maka sayapun datang kesurga dan ternyata ayah sedang berdiri di telaga bersama engkau ya Rasulullah, dan saya berkata kepada ayah : “Wahai ayahku sungguh ibu dan juga istrimu sekarang berada di neraka terbakar, sedangkan engkau memberi minum orang-orang dari telaga ini, oleh karena itu berilah ibu air minum dari telaga ini ayah.” Kata ayahku “Wahai anakku sesungguhnya Allah telah menghramkan orang-orang yang kikir untuk meminum air telaga dari Nabi Muhammad SAW.”. Maka dengan tanpa izin ayahku aku mengambil air telaga dan memberi ibuku segelas air untuk menghilangkan kehausannya, tiba-tiba suara yang menyeramkan berkata : “Semoga Allah melumpuhkan tanganmu karena engkau telah memberi minum kepada orang yang kikir dari telaga Nabi Muhammad SAW”. Maka saya terbangun dan ternyata tangan saya telah lumpuh seperti ini.
Selanjutnya Sayyidah Aisyah Ra. Berkata :”Setelah Nabi Muhammad SAW mendengar wanita tadi Nabi lalu meletakkan tongkatnya pada wanita itu seraya berdo’a kepada wanita itu : “Ya Allah demi zat-Mu yang mulia dengan pengaduan kebenaran mimpinya yang telah dia ceritakan kepadaku maka sembuhkanlah tangannya, maka tangannya sembuh seperti semula. Demikian cerita keutamaan sedekah.

- “Dikutip dari kitab Durrotunashihin”


SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Larangan Menara Masjid Dibawa ke Pengadilan HAM Eropa

Hasil referendum di Swiss yang melarang menara masjid di negara itu berlanjut ke pengadilan.

Mantan juru bicara Masjid Jenewa, Hafid Ouardiri mengajukan gugatan hukum atas larangan tersebut ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa di Strasbourg, Rabu (16/12).

Muslim kelahiran Al-Jazair itu dalam gugatannya menuntut agar pengadilan menetapkan bahwa melarang menara masjid tidak sejalan dengan Konvensi Hak Asasi Manusia yang berlaku di Eropa.

Kuasa hukum Ouardiri, Pierre de Preux, butuh waktu sekitar 18 bulan bagi pengadilan Strasbourg untuk menentukan apakan gugatan tersebut bisa diterima.

Jika gugatan diterima, proses pengadilan akan digelar yang bisa makan waktu bertahun-tahun sampai menghasilkan sebuah putusan hukum.

Referendum untuk melarang menara majid di Swiss digagas oleh Partai Rakyat Swiss (SVP) yang merupakan partai terbesar di parlemen negeri itu.

SVP beranggapan menara masjid sebagai lambang Islamisasi. Pemerintah federal Swiss menghimbau agar masyarakat Swiss menolak referendum itu, karena bertentangan dengan hak asasi manusia, kebebasan beragama dan bisa memicu munculnya ekstrimisme.

Tapi referendum tetap dilaksanakan bulan November lalu di 26 provinsi Swiss dan hasilnya, 57,5 persen warga Swiss yang memiliki hak suara serta 22 provinsi mendukung larangan menara masjid tersebut.

Di Swiss terdapat kurang lebih 400.000 Muslim dan hanya empat masjid di negara itu yang dilengkapi dengan menara sebagai ciri khas bangunan masjid.


SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Austria: Gambar Menara Masjid Digunakan di Kartu Natal

Sebagai bagian dari tindakan protes terhadap larangan menara masjid yang baru-baru ini di Swiss, sekelompok anak muda Australia meluncurkan kampanye dengan menempatkan gambar menara masjid pada dekorasi pohon natal termasuk kartu natal, seperti dilaporkan pers pada hari Rabu kemarin (16/12).

Sekelompok anak muda ini juga berhasil menjadikan pernak pernik hiasan berupa menara masjid menjadi hiasan pohon Natal dan bahkan melukiskan gambar menara masjid pada kartu ucapan selamat natal, lapor surat kabar yang berbasis di London Asharq al-Awsat.

Hiasan-hiasan berbentuk masjid yang berwarna warni juga terlihat tergantung di langit-langit di rumah-rumah dan kafe menghiasi jendela beberapa rumah, kata surat kabar.

Penyelenggara kampanye mengatakan kepada surat kabar Asharq al-Awsat bahwa gagasan untuk melakukan aksi protes dengan bentuk seperti ini awalnya dimulai dengan sekelompok kecil orang tetapi kemudian - khususnya setelah mereka membentuk sebuah grup pada situs jejaring sosial Facebook, di mana mereka bertukar desain dan mendiskusikan cara lain untuk mempromosikan kebebasan beragama, akhirnya grup ini menjadi lebih banyak anggotanya.

"Setiap kelompok agama mempunyai hak untuk bebas menjalakan keimanannya asalkan menghormati dan berdampingan dengan kelompok lain," kata mereka.

Meskipun kelompok ini awalnya dibentuk oleh para anak muda Austria untuk memprotes apa yang mereka lihat sebagai praktek rasis terhadap "tetangga" mereka, kampanye itu juga telah menarik banyak anak muda dari Swiss yang juga ingin menolak larangan tersebut, yang mereka anggap sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Anggota kelompok yang berasal dari Swiss juga telah memperkenalkan ide-ide baru yang damai dalam menanggapi poster kontroversial yang menggambarkan menara masjid sebagai rudal yang keluar dari bendera Swiss.

Tidak hanya pohon natal maupun kartu ucapan selamat natal yang dihiasi dengan ornamen bergambar menara masjid, cokelat, biskuit dan kue-kue natal pun dibuat dengan berbentuk menara.(fq/aby)


SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Keluarga Muslim Palestina Dipaksa Masuk Yahudi di Yerusalem!

Selama ini kita hanya mendengar tindakan Kristenisasi yaitu kegiatan yang mengajak umat Islam baik secara halus maupun kasar untuk masuk ke agama Kristen, namun ternyata kegiatan serupa juga dilakukan oleh umat Yahudi di Yerusalem.

Sebuah sumber media mengungkapkan bahwa ekstrimis Yahudi telah memaksa keluarga Palestina di Yerusalem untuk masuk agama Yahudi.

Situs berbahasa ibrani Etrog yang spesialis urusan agama Yahudi mengungkapkan dalam laporannya bahwa organisasi militan ekstrimis Yahudi L'Achim telah memaksa sebuah keluarga Muslim di Yerusalem dengan tindakan Yahudisasi, dengan mengklaim bahwa ibu dari keluarga tersebut adalah aslinya seorang Yahudi dan telah menikah selama 17 tahun dengan seorang warga Palestina Muslim.

Etrog juga menambahkan bahwa persoalan itu berawal sekitar setengah tahun yang lalu, ketika anggota kelompok ekstrimis Yahudi tersebut melakukan penculikan terhadap sebuah keluarga Palestina yang kehilangan ayah mereka karena di tahan oleh militer Israel atas tuduhan melakukan tindakan kriminal.

Situs Etrog mengklaim bahwa organisasi Yahudi ekstrim itu telah memanfaatkan penderitaan kehidupan serta kesulitan yang dialami oleh anggota keluarga, yang terdiri dari ibu dan delapan anak tersebut untuk "memaksa" mereka masuk ke agama Yahudi.

Dijelaskan juga oleh Etrog bahwa semua anggota keluarga Muslim tersebut telah di boyong ke wilayah yang aman di Israel dalam rangka untuk mengendalikan mereka dan dipaksa untuk bekerja di sana.

Para aktivis Yahudi ekstrim menurut situs Etrog - telah mengorganisir sebuah proses cuci otak terhadap anggota keluarga tersebut dengan cara memberikan pendidikan bahasa Ibrani dan kedelapan anak dari keluarga itu di sekolahkan di sebuah sekolah seminari Yahudi untuk mengajarkan mereka prinsip-prinsip dasar agama Yahudi. Situs Etrog mencatat bahwa proses yahudisasi itu dimulai pada putra pertama dari keluarga itu yang bernama Yusuf di salah satu restoran terkenal Israel.

Situs Etrog juga mengutip pernyataan Rabbi Alex Ortovsky yang melakukan ritual Yahudisasi terhadap Yusuf yang masih muda dan mengatakan: "Upacara ini sangat menarik dan memperlihatkan adanya keinginan yang kuat Yusuf dan keluarganya untuk memeluk agama Yahudi dan kami mengucapkan syukur keluarga tersebut telah "diselamatkan" oleh organisasi L'Achim dalam kehidupan baru yang lebih bahagai" klaim dari Rabbi Alex.

Rabbi Alex menyatakan bahwa sebenarnya orangtua dari ibu kedelapan anak Muslim itu asalnya adalah Yahudi yang selamat dalam peristiwa holocaust pada tahun 1940-an, namun putrinya menikah dengan seorang Palestina dan kemudian pindah ke kota Tua Yerusalem Timur.

Rabbi ALex menambahkan juga bahwa kedelapan anak-anak yang menghadiri prosesi ritual Yahudisasi tersebut merasa sangat bahagia, begitu klaim dari sang rabbi Yahudi.


SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Makna Jihad

Rasulullah saw. Bersabda,”Barangsiapa berperang agar kalimat (agama) Allah itu yg tertinggi dia berada fi sabilillah.” H.R. Aljama... Lihat Selengkapnya’ah
Jihad artinya kesungguhan. Jihad fi sabilillah artinya bersungguh2 dlm menegakan Islam. Yg dimaksud oleh Rasulullah saw. Dlm hadis ini adalah orang yg bersungguh2 memperjuangkan Islam agar Islam berada dalm kejayaan. Adapun yg disebut mati syahid itu adalah org yg gugur di medan perang membela Islam menghadapi kafir. Bunuh diri itu termasuk dlm kategori dosa besar. Dan bom bunuh diri itu banyak memakan korban org2 yg tdk berdosa.

SUMBER : FORUM TANYA JAWAB ISLAM

Agar Tetap Ikhlas Menerima Taqdir Allah swt.

Pertama, kita fahami makna ikhlas. Segala perkataan dan tindakan atas dasar keyakinan bahwa Allah swt. Maha Tunggal. Bahwa Allah akan membalas setiap kebaikan sekecil apapun. Dan Kita baru tahu taqdir setelah terjadi. Jadi, bila yang telah lalu dari kita itu dosa, segeralah bertobat. Adapun apa yang belum terjadi,itulah peluang dan ... Lihat Selengkapnyaharapan kita dapat pahala. Makanya sabar itu untuk yang sudah, sedang, dan akan terjadi. Selalulah berbaik sangka kepada Allah swt. Bahwa Allah akan senantiasa memilihkan yang apapun terbaik bagi hamba yang dicintai-Nya. Hiduplah sebagai pejuang.

SUMBER : FORUM TANYA JAWAB ISLAM

CARA BERDZIKIR KEPADA ALLAH SWT.

Dzikr artinya ingat. Dzikrulloh artinya mengingat Allah swt. Allah swt. menjanjikan bahwa dengan dzikir kepada-Nya akan menenangkan hati. Allah swt. Telah mengamanatkan kepada Rasul-Nya bagaimana cara berdzikir. Ada dzikir dengan cara berdoa (baik berupa pujian atau permohonan, dan atau gabungan keduanya), maka ada ATURAN dan doa-doanya ... Lihat Selengkapnyayang masyru' (disyareatkan). Ada dzikir dengan maksud berlomba dalam kebaikan dan menahan diri dari berbuat dosa karena ingat akan Khaliknya Yang senantiasa mengawasinya. Silahkan baca buku saya "ADA APA DENGAN DOA KITA?" Dilengkapi dengan 215 doa pilihan.

SUMBER : FORUM TANYA JAWAB ISLAM

NIKAH DENGAN LAIN AGAMA

Beda agama itu ada dua macan.1. Berbeda masih sesama agama samawi, yaitu Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). 2. Berbeda bukan agama samawi seperti hindu budha dll.
Allah telah membolehkan laki-laki muslim untuk menikahi perempuan-perempuan ahli kitab Tetapi tidak sebaliknya, dan mengharamkan agama selain itu. Lihat Q.s. Almaidah : 5.
Khudzifah Alyamani (sahabat Rasul) pernah mengawini Perempuan Ahlikitab. Tetapi bagi seorang muslim akan sangat berhati-hati mengamalkan ayat ini karena dituntut ketegasan dan kearifan suami sebagai pemimpin. Jangan sampai ia hanya menjadi korban syahwat kelelakiannya. Alias berhenti berdakwah apalagi menjadi murtad.

SUMBER : FORUM TANYA JAWAB ISLAM

TUTUPLAH AURATMU

Aurat itu artinya memalukan. Jadi, harus ditutup agar manusia hidup dengan yakin dan percaya diri menatap masa depan yang sesungguhnya, yaitu saat ia harus berhadapan dengan Sang Khaliq Allah swt. Binatang tidak mempunyai aurat karena tidak punya rasa malu.Oleh karena itu tidak disuruh berpakaian. Adapun manusia mempunyai rasa malu jadi ... Lihat Selengkapnyatutuplah aurat itu agar dapat hidup terhormat di hadapan sesama manusia terlebih dihadapan Penciptanya. Lihat Q.s, An-Nur: 31. Bagi laki-laki auratnya adalah yang ada diantara pusat dan lututnya(depan belakang). Bagi perempuan seluruh badannya termasuk bentuknya. jadi tutuplah seluruhnya dengan pakaian yang tidak membayang dan tidak memperlihatkan bentuknya karena ketat. Kecuali Muka dan tangan (dari pergelangan sampai ujung jari). Hanya itulah yang yang bukan aurat bagi perempuan.

SUMBER : FORUM TANYA JAWAB ISLAM

MENIKAHKAN WANITA HAMIL

apa hukumnya menikah tp sdh hamil 3 bln?

Jawaban :
Nikahnya sah selama dengan laki-laki yang menghamilinya.H.r. Ibnu Qudamah. Al-Mugni
,"Janganlah seseorang menyiram tanaman orang lain",
di dalam keterangan lain,"Janganlah wanita yang hamil dikawinkan sebelum melahirkan"H.r. Ibnu Qudamah di dalam Asyarhul kabir, VII : 502.
Meskipun pernikahan itu sah, sebaiknya ditanguhkan setelah ... Lihat Selengkapnyamelahirkan, agar jangan hanya untuk menutup aib keluarga tetapi membuka keberanian pada wanita lainnya, jangan sampai melakukan hal yang sama karena yakin akan dikawinkan. (syadzud dzari'ah)

SUMBER : FORUM TANYA JAWAB ISLAM

AGAR BERTOBAT DENGAN SESUNGGUHNYA

Peliharalah rasa bersalah, jauhi amal yang buruk itu janganlah diulang lagi. Jauhi pula alat, tempat, dan kawan yang mendorong kita kembali ke amal buruk itu. Dekatkanlah diri senantiasa ketempat dan orang-orang yang mengajak kepada kabaikan dan mencegah kepada keburukan. Insya Allah berhasil. Yakinlah Allah Maha penerima tobat dan murka kepada yang mempermainkan tobat.

SUMBER : FORUM TANYA JAWAB ISLAM

Mencintai Nabi (Kisah Nabi Ayyub AS)

Nabi Ayyub ‘alaihissalam adalah salah seorang Nabi yang terkenal dengan kesabarannya, maka mari kita simak kisah beliau berikut ini dan semoga kisah ini bisa menambah kesabaran kita. Amiin.

Para ahli tafsir, ahlli sejarah, dan ilmuwan lainnya mengatakan: Ayyub ‘alaihissalam adalah seorang yang mempunyai banyak kekayaan dengan aneka ragam wujudnya, baik binatang ternak maupun tanah pertanian yang membentang di daerah Hauran.”Ibnu ‘Asakir (di kitab tarikh Dimasq) menceritakan: Semuanya itu adalah miliknya. Disamping itu dia mempunyai anak dan anggota keluarga yang sangat banyak. Lalu semua kekayaan itu diambil darinya, kemudian fisiknya diuji dengan berbagai macam penyakit, sehingga tidak ada satu pun anggota tubuhnya yang sehat selain hati dan lidahnya yang selalu berdzikir kepada Allah Ta’ala. Dengan penderitaan itu ia tetap sabar dan tabah serta selalu berdzikir kepada Allah Ta’ala siang dan malam hari, pagi dan sore hari.
Penyakit yang dideritanya itu berlangsung cukup lama hingga dia dikucilkan dan diusir dari kampungnya serta diputus dari interaksi dengan banyak orang. Tidak ada yang menaruh kasihan kecuali istrinya saja, di mana dia selalu memberikan perhatian yang dalam, dan dia tidak melupakan dan tetap menghargai kebaikan dan kasih sayang Ayyub ‘alaihissalam di masa lalu. Istrinya tidak henti-hentinya mengurus segala yang dibutuhkannya, termasuk membantunya buang hajat dan memenuhi semua keperluannya sehingga keadaan istrinya emakin lemah dan hartanya semakin menipis, hingga dia bekerja pada orang lain untuk dapat memberi makan suaminya serta mengobati suaminya-mudah-mudahan Allah meridhainya dan memberikan keridhaan kepadanya-.Namun dia tetap sabar dan tabah dengan peristiwa yang menimpanya dan dengan hilangnya kekayaan dan anak dari sisinya serta penderitaan yang dating bertubi-tubi setelah seblumnya dia merasakan kenikmatan dan kemuliaan. Maka Innaa lillaahi wa Innaa ilaihi raaji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali)



Dan dalam hadits shahih riwayat Timidzi, Ibnu Majah, Ahmad dll ditegaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


أشد الناس بلاء الأنبياء ثم الأمثل فالأمثل يبتلى الرجل على حسب دينه فإن كان في دينه صلبا اشتد بلاؤه و إن كان في دينه رقة ابتلي على قدر دينه فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشي على الأرض و ما عليه خطيئة
“Orang yang mendapat cobaan paling berat adalah para Nabi, lalu orang-orang yang semisalnya dan orang yang semisalnya,seseorang diuji sesuai kadar agamanya, apabila agamanya kuat maka bertambah besar pula ujiannya, dan apabila agamanya lemah maka dia diuji sesuai kadar agamanya. Dan senantiasa seseorang mendapat ujian sampai dia berjalan di atas bumi dan tidak menanggung dosa.”(shahih riwayat Ahmad,Ibnu Majah dll)

Ujian dan cobaan itu tidak menambah Ayyub ‘alaihissalam melainkan kesabaran, pujian, dan rasa syukur. Kisah di atas merupakan contoh kesabaran Ayyub ‘alaihissalam, serta beratnya bala’ dan ujian yang ia hadapi.

Para ahli tafsir dan sejarah berbeda pendapat mengenai masa cobaan yang dijalaninya.Dan yang benar adalah sebagaimana disebutkan di dalam sunnah yang shahih.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Nabi Allah Ayub’alaihissalam diuji dengan musibah tersebut selama delapan belas tahun, dimana keluarga dekat serta keluarga yang jauh telah menolaknya dan mengusirnya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya, dimana keduanya telah memberinya makan dan mengunjunginya. Kemudian pada suatu hari salah seorang dari kedua saudaranya itu berkata kepada saudaranya yang satu, ‘Demi Allahtahukah kamui, bahwa Ayub telah melakukan suatu dosa yang belum pernah dilakukan siapa pun di dunia ini.’ Sahabatnya itu bertanya, ‘Dosa apakah itu?.’ Saudaranya tadi berkata, ‘Selama delapan belas tahun Allah tidak merahmatinya, sehingga menimpalah apa yang yang menimpanya.’ Ketika keduanya mengunjungi Ayub ‘alaihissalam maka salah seorang dari kedua saudaranya itu tidak dapat menahan kesabarannya, sehingga ia menyampaikan pembicaraan tersebut kepadanya. Ayub ‘alaihissalam menjawab, ‘Aku tidak mengetahui apa yang kamu berdua bicarakan, kecuali Allah Ta’ala mengetahui; bahwa aku pernah berjalan melewati dua orang laki-laki yang berselisih,lalu keduanya menyebut-nyebut nama Allah.Lalu aku kembali ke rumahku dan menutup diri dari keduanya, karena merasa benci nama Allah disebut, kecuali dalam masalah yang haq.’”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketika Ayub ‘alaihissalam pergi menunaikan hajatnya maka istrinya memegang tangannya hingga selesai. Suatu hari istrinya datang terlambat dan Ayub ‘alaihissalam menerima wahyu, ‘Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.’ (Shad: 42) Ketika istrinya datang dan bermaksud menemuinya, maka ia melayangkan pandangannya dalam keadaan tertegun, dan Ayub AS menyambutnya dalam rupa dimana Allah telah menyembuhkan penyakit yang dideritanya, dan rupanya sangat tampan seperti semula. Ketika istrinya melihatnya, seraya bertanya, ‘Semoga Allah memberkatimu, apakah engkau melihat Nabi Allah yang sedang diuji? Demi Allah, bahwa aku melihatnya mirip denganmu saat ia sehat.’ Ayub ’alaihissalam menjawab, ‘Sesungguhnya aku ini adalah dia.’ Ketika itu di hadapannya terdapat dua buah gundukan yaitu gundukan gandum dan jewawut. Kemudian Allah mengirim dua buah awan, dimana ketika salah satunya menaungi gundukan gandum, maka tercurah padanya emas hingga penuh, sedangkan pada gundukan jewawut tercurah mata uang hingga penuh.” (HR. Abu Ya’la, 3617, yang dishahihkan al-Hakim (2/581-582) dan Ibnu Hibban (2091) serta al-Albani dalam kitab Shahîh-nya no. 17).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi, beliau bersabda:“Setelah menyuembuhkan Ayyub ‘alaihissalam, Allah menurunkan hujan berupa belalang emas kepadanya. Lalu Ayyub mengambil sebagian darinya dengan tangannya dan memasukannya ke dalam bajunya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :”Ketika Ayyub sedang mandi dalam keadaan telanjang, tiba-tiba sekumpulan belalang emas bersujud, kemudian Ayyub meraupnya dan memasukkan ke bajunya, lalu Rabbnya berseru kepadanya :’Hai Ayyub, bukankah Aku telah menjadikan kamu kaya seperti yang kamu saksikan?’Ia menjawab:’Benar, ya Rabbku, tetapi tiada pernah aku merasa cukup dari berkah-Mu.’”

Dan fiman Allah Ta'ala:


ارْكُضْ بِرِجْلِكَ {42}
“Hantamkanlah kakimu”(QS.Shaad:42)

Artinya, hentakkanlah kakimu ketanah. Maka Ayyub ‘alaihissalam pun mentaati perintah-Nya, Sehingga Allah Ta’ala membuatkan sumber air yang jernih, lalu menyuruhnya mandi dan minum dari air tersebut. Setelah mandi dan meminum air itu, maka lenyaplah semua penyakit yang dideritanya selama ini, baik yang lahir maupun yang bathin. Dan setelah itu Allah Ta’ala menggantinya dengan kesehatan lahir dan bathin, ketampanan yang sempurna dan harta kekayaan yang melimpah, Bahkan Allah Ta’ala juga menurunkan hujan belalang emas kepadanya, serta mengembalikan keluarganya, sebagaimana yang difirmankan-Nya:


وَءَاتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم {84}
“Dan Kami Anugerahkan ia dengan mengumpulkan kembali keluarganya dan Kami tambahkan kepada mereka sebanyak mereka pula” (QS.Al-Anbiyaa’:84)

Ada yang berpendapat:”Allah Ta’ala menghidupkan mereka secara keseluruhan.”Dan ada lagi yang menyatakan:”Allah Ta’ala memberikan ganti kepadanya ketika di dunia dan menyatukan mereka kembali bersamanya kelak di akhirat.”
Dan firman-Nya :


رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا {84}
“Sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (QSAl-Anbiyaa’:84)

Maksudnya, Kami hilangkan kesusahan yang dideritanya dan Kami lenyapkan penderitaanya sebagai rahmat dari Kami sekaligus kasih sayang dan kebaikan Kami kepadanya.


وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ {84}
“Dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang beribadah kepada Allah. (QS.AlAnbiyaa’:84)

Yaitu, sebagai peringatan bagi orang yang mengalami cobaan, baik fisik, harta kekayaan, mauoun anak keturunannya. Maka hendaklah dia menjadikan Nabi Ayyub ‘alaihissalam sebagai suri tauladan, di mana beliau pernah diuji oleh Allah dengan cobaan yang lebih berat, lalu dia bersabar sehingga Allah menyembuhkannya kembali.

Dan setelah itu, Nabi Ayyub ‘alaihssalam sempat menjalani hidup selama tujuh puluh tahun di negeri Romawi dengan memeluk agama yang hanif, adapun orang-orang yang setelahnya mereka merubah agama Ibrahim ‘alaihissalam.

SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Tipu Daya Kaum Kafir Kepada Kaum Muslimin

Tahukah kalian? Sesungguhnya makna iman kalian kepada Allah dan para Rasul-Nya adalah janji yang telah kalian tetapkan dengan Allah ta’ala. Dan merupakan janji yang mengharuskan kalian keluar dari keikut-ikutan dengan orang-orang yang pemikiran dan pandangannya terbatas hanya kepada kesenangan dunia yang semu. Akan tetapi pemikiran dan pandangan mereka tersebut telah menyebar ke tempat-tempat kita wahai kaum muslimin. Ke surat kabar, radio, televisi, dan negeri kita kaum muslimin.

Adapun orang-orang kafir, mereka memang sudah kafir. Akan tetapi kebohongan mereka,tipu daya mereka dan kedustaan mereka telah menjajah banyak tempat dalam negeri kaum muslimin. Dan tiada kehidupan mereka kecuali sebagaimana yang telah dinyatakan Tuhan kalian bahwa kehidupan mereka hanyalah senda gurau dan permainan. Mereka bermaindan bersenda gurau. Dan setiap yang keluar dari Risalah ini hanyalah kesenangan yang menipu.

Dan disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya surga. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya cara mereka memandang dunia berbeda dengan yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Demikian pula cara berbicara dan pergaulan mereka berbeda dengan orang yang tidak beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Beginilah jejak para Rasul di atas kehidupan ini?

Apa penyebab kaum muslimin tertipu dengan apa yang mereka (orang kafir) sebarkan dan mereka katakan? Sehingga telah mati dari banyak hati kaum muslimin semangat untuk membela syariat Allah. Sehingga telah banyak pula yang terkubur dari hukum-hukum syariat Allah di tengah rumah tangga kita. Dan dari kita kaum muslimin yang telah berani berterang-terangan melakukan kemaksiatan terhadap Allah, melalaikan kewajiban-kewajiban terhadap-Nya, dan melampaui batas terhadap larangan-larangan-Nya.

Bagaimana bisa, kita sampai kepada hal ini? Apakah sedemikian rupa perbuatan orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya? Telah mati semangat untuk membela syariat dari hati kaum muslimin. Berapa banyak dari kaum muslimin yang tidak merasabahwa wajib baginya memperhatikan agama ini!

Subhanallah. Memangnya bagaimana Risalah ini sampai kepada kita? Apa yang telah Rasul korbankan kepada kita? Dan bagaimana mereka memberi petunjuk kepada kita? Apa yang membangkitkan Hati Rasul dan para sahabatnya untuk hijrah dari suatu tempat ke tempat yang lain? Berperang dari medan ke medan yang lain? Menjauhi tidur dan meninggalkan tempat tinggal? Mereka rela dengan kemiskinan padahal sebelumnya mereka kaya, mereka rela dengan pakaian yang penuh dengan tambalan. Namun tidaklah Rasul wafat melainkan telah meninggalkan untuk mereka jalan yang lurus dan jelas. Maka lihatlah dimana mereka berada? Diseluruh penjuru bumi. Mereka berjalan demi menyebarkan dan membela Syariat Allah. Apa yang membangkitkan hati mereka?

Wahai orang yang lupa akan kewajibannya!!!

Wahai orang yang lalai atas perintah agamanya!!!

Wahai orang yang tidak merasa sebagai hamba Tuhan Yang Maha Pengampun!!!

Wajib bagimu membela agama-Nya. Sesungguhnya Dia telah membaiatmu dan membeli diri, jiwa raga dan hartamu. Akan tetapi kau gunakan jiwa raga dan hartamu untuk kesenangan hawa nafsumu bahkan terkadang untuk mendurhakai-Nya, padahal Dia telah membeli jiwa raga dan hartamu.

Kepada siapa kalian serahkan harta dan jiwa ragamu padahal aku (Allah) telah membelinya dari kalian sebagaimana telah Kusebutkan dalam Kitab-Ku, Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin jiwa raga dan harta bendanya. Apakah kau percaya bahwa ini adalah firman Tuhanku dan Tuhanmu? maka apa yang kau lakukan terhadap jiwa raga dan hartamu? Dan apa yang aku lakukan terhadap jiwa raga dan hartaku?

Apa yang membuat banyak dari hati kaum musllimin lalai Hingga fitnah dan tipu daya orang-orang kafir mendapatkan celah dan masuk ke tengah-tengah kita? Ya Allah. Singkirkanlah kegelapan ini, terangilah kami dan angkatlah semua bencana ini. Luaskan nikmat-Mu untuk kami dan rubahlah keadaan kami menjadi terbaik.

Tiada yang kuharapkan dari ummat ini kecuali selalu merasakan keagungan Tuhan, kembali kepada-Nya, dan memenuhi hati mereka dengan kecintaan kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya. Renungilah kata-kata ini! Dimana hakekat dan bukti kata-kata ini? Aku tidak menuntut kalian kecuali merenungkan kata-kata ini.

SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULL NYA

Mengapa Kita Harus Melanggengkan Berjamaah

Rasulullah bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَى الصَّلاَةِ مَعَ اْلجَمَاعَةِ أَعْطَاهُ اللّهُ خَمْسَ خِصَالٍ : لَمْ يُصِبْهُ فَقْرًا أَبَدًا, يُرْفَعُ عَنْهُ عَذَابُ الْقَبْرِِ, أَمِنَ مِنْ أَهْوَالِ يَومِ الْقِيَامَةِ, يُعْطَى كِتَابُهُ بِيَمِيْنِهِ, يَمُرُّ عَلَى الصِّرَاطِ كَالْبَرْقِ اْلخَاطِفِ
Barangsiapa yang selalu menjaga sشlatnya dengan berjamaah, maka Allah akan memberinya lima hal: tidak pernah terkena kefakiran selamanya, dihapuskan siksa kubur darinya, selamat dari kesusahan pada hari kiamat, diberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanan, dan berjalan di atas titian ’shirat’ secepat kilat yang menyambar.

Hadits ini cukuplah bagi alasan kita untuk selalu berjamaah, ke mana atau di manapun kita berada, diusahakan dengan berjamaah. Dengan berjamaah, di samping kita mendapat pahala jamaah, kita juga mendapatkan pahala silaturahim dengan tetangga juga credit point untuk diterimanya salat kita. Imam al-Ghazali dalam kitab Fath al-Mu’in berpendapat bahwa salat sah bila dilakukan dengan khusyuk. Karena itu khusyu’ menjadi syarat keabsahan salat bagi imam. Andai yang dibenarkan Allah terkait dengan hadits yang menyatakan, “Sesungguhnya Allah tidak melihat wajahmu atau jasadmu, tetapi Allah melihat hatimu” adalah pendapat Imam al-Ghazali ini, adakah salat kita yang sah? Berapa banyak salat kita yang sah?

Dalam sebuah komunitas berjamaah, kebutuhan harus khusyu’ bagi masing-masing musholli dapat ditutupi oleh salah satu makmum yang bisa khusyu’. Bila semua makmum tidak ada yang khusyu’, maka kebutuhan khusyu’ semua jamaah dicukupi oleh imamnya. Karena tanggung jawab imam yang berat inilah dalam kitab Kifayah al-Atqiya’ dinyatakan bahwa bila seseorang mengimami orang yang lebih alim maka dia terlaknati. Seandainya imamnya ternyata juga tidak mampu menghadirkan kekhusyu’an, maka kebutuhan khusyu’ bagi seluruh jamaah itu dapat ditutupi oleh fadilah jamaah. Bertolak dari kenyataan ini, dapat kita nyatakan bahwa orang yang selalu salat berjamaah kemungkinan salatnya diterima lebih besar dibanding orang yang salat sendiri.

Berita media massa yang lalu tentang 19 TKI yang dihukum pancung mengejutkan kita. Bayangkan betapa berat usaha para TKI tersebut untuk mengais rezeki hingga harus pergi ke negeri orang. Semasa kita tidak mampu menahan emosi atas kekejaman budaya orang lain, kita melakukan sesuatu yang akhirnya berakibat pada ancaman nyawa kita sendiri.

Orang bepergian ke luar negeri untuk bekerja pasti atas promosi atau cerita orang lain tentang rezeki yang berlimpah. Kita percaya dan kita berangkat ke sana mengais rezeki. Seorang pegawai pemerintah pasti percaya akan jaminan pemerintah bahwa setiap awal bulan akan mendapat rezeki berupa gaji bulanan. Orang yang berpromosi kerja di luar negeri, aparat pemerintah yang menciptakan ketentuan gaji bulanan, mereka semua adalah manusia, makhluk ciptaan Allah. Kepada sesama ciptaan saja kita percaya, tetapi mengapa tidak percaya kepada yang mencipta?

Allah melalui lisan Rasulullah, junjungan kita, sudah menjamin orang-orang yang selalu menjaga jamaah tidak akan terkena kefakiran selamanya, baik faqir hati maupun faqir harta. Mereka yang selalu salat berjamaah diberi kemampuan oleh Allah untuk bersyukur atas nikmat yang diterima. Mereka yang tidak mampu bersyukur adalah orang yang faqir hatinya. Sudah memiliki harta cukup, ingin lebih dengan korupsi. Sudah memiliki isteri yang cantik, masih ingin mencari selingkuhan. Inilah cermin mereka yang faqir hati. Mereka yang selalu menjalani salat lima waktu secara berjamaah dengan kekuasaan Allah tidak akan kekurangan meski tidak kaya. Kalaupun tidak ada harta sedikit pun, maka sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak pasti Allah memberi solusinya.

Sebuah koran memberitakan bahwa para pengusaha atau penjaja seks mengaku menjadi pelopor pertama pemanfaatan teknologi informasi. Begitu ada internet, mereka mampu mencipta situs yang mudah dibeli dan diakses oleh orang di seluruh pelosok dunia. Begitu pula ketika dunia ponsel semakin canggih dengan kemampuan mengirim gambar, mereka menjual gambar atau video porno melalui, dapat dilihat, dan dinikmati dari ponsel. Sementara dakwah Islam tetap kembang kempis. Beberapa pesantren ada yang mulai merambah website, tetapi berapa yang mampu eksis? Kalau dunia kemaksiatan lebih canggih dari amar makruf, mampukah perilaku kita menjamin diri kita bebas dari siksa kubur? Kalaupun mampu terbebas dari siksa kubur, mampukah kita terbebas dari kesusahan dan teror hari kiamat? Mampu pulakah kita menjamin bahwa catatan amal akan kita terima dengan tangan kanan sebagai bukti amal kita diterima? Mampukah kita melampaui jembatan shirat sebagai jalan menuju surga?

Kalau kita selama ini tidak pernah mampu melalui itu semua, mengapa kita meninggalkan jamaah salat? Mengapa masa depan kita tidak kita usahakan dan pastikan dengan selalu berjamaah? Melihat jaminan Allah yang begitu hebat bagi kehidupan dunia dan akhirat, para kyai sepuh bahkan dalam menganjurkan berjamaah sampai berkata, “Kalau perlu membayar orang untuk membantu salat kita agar terhitung jamaah!” Berapapun harta yang kita keluarkan tidak akan sebanding dengan jaminan Allah yang begitu besar dan bernilai.

Ibn Majah meriwayatkan sebuah hadits:

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِ فَلاَ صَلاَةَ لَهُ إِلاَّ مِنْ عُذْرٍ
Barangsiapa yang mendengar adzan tetapi ia tidak mendatangi salat (untuk berjamaah) maka ia tidak akan mendapat( kesempurnaan) salat kecuali jika ia udzur.

سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ رَجُلٍ يَصُومُ فِى النَّهَارِ وَ يَقُومُ اللَّيْلَ لاَيَشْهَدُ جُمْعَةً وَلاَ جَمَاعَةً, قَالَ فِى النَّار
Ibn Abbas ditanya tentang seseorang yang selalu berpuasa pada siang hari dan salat malam tetapi tidak menjalani salat Jumat dan tidak (pernah) berjamaah. Ibn Abbas berkata, “(Dia akan masuk) ke neraka.”

Semestinya cukuplah hadits Rasulullah dan atsar sahabat di atas untuk memotivasi agar kita berjamaah bila kita mengaku muslim dan mukmin. Bila tidak, sepantasnyalah kita bertanya kepada diri kita sendiri adakah keislaman dan keimanan di dalam hati kita? Pantaskah kita disebut orang yang mendekat kepada Allah? Sudahkah kita benar-benar berpasrah kepada Allah? Masing-msing dari kita sendiri yang mampu menjawabnya!

SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULNYA

Jangan Remehkan Amal

BERAMALLAH sebanyak mungkin, dan pilihlah amal yang dapat kamu kerjakan secara berkesinambungan (mudâwamah). Jangan remehkan satu amal pun yang pernah kau kerjakan. Sebab, setelah Imam Ghazâlî wafat, seseorang bermimpi bertemu dengannya dan bertanya, “Bagaimana Allâh memperlakukanmu?”.

“DIA mengampuniku,” jawab Imam Ghazâlî.

“Amal apa yang menyebabkan Allâh mengampunimu?”

“Suatu hari, ketika aku sedang menulis, tiba-tiba seekor lalat hinggap di penaku. Kubiarkan ia minum tinta itu hingga puas.”

Ketahuilah, amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena orang lain yang berada di sekitarnya.

SUMBER : KAWASAN PECINTA ALLAH DAN RASULNYA

Minggu, 23 Mei 2010

Berteriak = Membunuh Karakter ! Mau Bukti ?

Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuannya supaya pohon itu mati.

Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

Kalau diperhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu singkat, makhluk hidup itu akan mati.

Nah, sekarang, Yang jelas dan perlu diingat bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda? orang dikeliling anda atau siapapun?

Ayo cepat ! cepetaaaaaan ! Woy paul !
Dasar lelet ! Kayak keong aja lu !
Bego banget sih ! Begitu aja nggak bisa dikerjakan ?
Jangan main-main disini !
Berisiiiiiiiiiik ! diem, diem,diem ! aaaaah!

Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati ?

suami/istri seperti kamu nggak tahu diri ! ngaca dong ngaca !
Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa ! bisanya Cuma minta,minta dan minta !
Aduuuuh, perempuan / laki kampungan banget siiiih !? gak makan sekolahan apa ?!

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya :

Goblok, soal mudah begitu aja nggak bisa ngerjain ! Kapan lo jadi pinter ?! *kalo saya yang jadi guru

Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal :

?Eh tahu nggak ?! Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku nggak bakal nyesel !
Ada banyak yang bisa gantiin kamu !
Sial ! Kerja gini nggak becus ? Ngapain gue gaji elu ?

Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan -lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan Kita

Dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan, hanya di berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, benar?

Nah, mengapa orang yang marah dan emosional mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka dekat bahkan hanya bisa dihitung dalam centimeter ?
Pada realitanya, meskipun secara fisik dekat tapi sebenarnya hati begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak! Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang Jika Kita tetap ingin roh pada orang yang Kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Dengan berteriak kepada orang lain ada dua kemungkinan balasan yang Kita akan terima. Kita akan dijauhi atau Kita akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

NASI tidak baik buat KESEHATAN

Hasil research yang baru saja dilakukan membuktikan bahwa makan nasi
ternyata tidak baik bagi kita.

Buktinya :

1. NASI MENYEBABKAN KECANDUAN. Responden kami yang tidak makan nasi
selama sehari saja akan kelaparan dan merasa sangat ingin makan nasi
lagi.

2. SETENGAH dari seluruh siswa Indonesia yang makan nasi nilainya ada
di bawah rata-rata kelas.

3. Suku-suku pada zaman batu yang tidak pernah makan nasi terbukti
TIDAK PERNAH mengidap tumor, Alzheimer, osteoporosis, ataupun
Parkinson.

4. Dokter melarang bayi yang baru lahir untuk makan nasi. Hal ini
menjadi bukti bahwa nasi punya dampak BERBAHAYA yang sudah dibuktikan
oleh ilmu kedokteran.

5. Nasi yang kering biasa dimakan oleh ayam. Nah, sekarang anda perlu
curiga dari mana FLU BURUNG berasal.

6. Jumlah pemakan nasi di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah pemakan nasi di negara maju. Ini mungkin salah satu
penyebab KETERBELAKANGAN pada negara ini.

7. Di warung-warung, biasanya para buruh makan nasi dalam jumlah lebih
banyak daripada kaum eksekutif. Hal ini membuktikan bahwa makan nasi
MENURUNKAN kemampuan ekonomi seseorang.

9. Makan nasi dapat menyebabkan rasa haus alias MENYERAP air. Padahal
tubuh kita sebagian besar terdiri dari air.

10. Dalam kondisi tertentu, makan nasi MENINGKATKAN resiko kematian.
Misalnya makan nasi sambil jalan di tengah jalan tol.

11. Pengidap DIABETES lebih dianjurkan makan kentang daripada nasi.
Berarti nasi kurang baik bagi KESEHATAN.

12. Makan nasi menyebabkan keinginan mengkonsumsi sayur dan lauk.
Misalnya nasi bandeng (nasi + bandeng goreng), nasi kucing (nasi +
kucing goreng), dsb. Hal ini bisa menyebabkan OBESITAS.

15. Nasi DIMASAK dalam suhu lebih dari 100 derajat Celsius. Itu panas
yang cukup untuk MEMBUNUH orang.

16. Mudah kehilangan konsentrasi, sehingga tidak tahu point No.8,13
dan 14 tidak ada.

Tarohan ! Anda pasti akan melihat ke atas lagi untuk membuktikan No.
8, no. 13 dan No. 14 Tidak ada.

Itulah keburukan makan NASI

Goresan Batu di Mobil JAGUAR

Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda
dan kaya. Ia baru saja
membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap.
Kini, sang pengusaha
sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru
itu. Dengan kecepatan
penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan
tetangga sekitar.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang
bermain sambil
melmpar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu
kencang, tak terlalu iperhatikannya
anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang
melintas dari arah
mobil-mobil yang diparkir di jalan. Tapi, bukan
anak-anak itu yang tampak
melintas. Aah... ternyata ada sebuah batu yang
menimpa Jaguar itu. Sisi
pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang
dilontarkan seseorang.

Cittt....... ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan
geram, imundurkannya
mobil itu menuju tempat arah batu itu dilemparkan.
Jaguar yang tergores,
bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu
dilakukan oleh orang lain,
begitu pikir sang pengusaha dalam hati.

Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan
tergesa-gesa. Ditariknya
seorang anak yang paling dekat dan dipojokkannya
anak itu pada sebuah
mobil yang diparkir. "Apa yang telah kau lakukan?
Lihat perbuatanmu pada mobil
kesayanganku! Lihat goresan itu", teriaknya sambil
menunjuk goresan di sisi
pintu mobil. "Kamu tentu paham, mobil baru semacam
ini akan butuh banyak
ongkos di bengkel kalau sampai tergores," ujarnya
lagi dengan geram, tampak
ingin memukul anak itu.

Sang anak tampak ketakutan dan berusaha meminta
maaf. "Maaf Pak, maaf.
Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu
lagi harus melakukan
apa". Pada air mukanya tak tersembunyikan rasa
ngerinya, dan tangannya
bermohon ampun. "Maaf Pak, saya melemparkan batu
itu, karena tak ada seorang
pun yang mau berhenti...."

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan
leher, anak tadi menunjuk
ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.
"Itu di sana ada
kakakku.Dia tadi tergelincir, dan terjatuh dari
kursi rodanya. Saya tak kuat
mengangkatnya. Dia terlalu berat. Badannya tak mampu
saya papah, dan
sekarang dia sedang kesakitan..." Air matanya
mengalir makin deras yang
diusapnya berkali-kali dengan punggung tangannya
bergantian.

Ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi.
Matanya berharap pada wajah
yang mulai tercenung itu. "Maukah Bapak membantu
saya mengangkatnya ke kursi
roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi dia terlalu
berat untukku".

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu
terdiam.krongkongannya
tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera,
diangkatnya anak yang cacat
itu menuju kursi rodanya. Kemudian diambilnya sapu
tangan mahal miliknya,
untuk mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan
tergores, sama seperti sisi
pintu Jaguar kesayangannya.

Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima
kasih, danmengatakan
bahwa mereka akan baik-baik saja. "Terima kasih, dan
semoga Tuhan akan
membalas perbuatan Bapak" Keduanya berjalan
beriringan, meninggalkan
pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka.
Matanya terus mengikuti
langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu,
melintasi sisi jalan menuju
rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat
perlahan menuju Jaguar
miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat,
sambil merenungkankejadian
yang baru saja dialaminya. Kerusakan yang terjadi
pada mobil mahalnyabisa
jadi bukanlah hal sepele. Namun, ia memilih untuk
tak menghapus goresan itu.
Ia sengaja membiarkan goresan itu, agar tetap
mengingatkannya pada hikmah ini.

Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata
terlihat: "Janganlah melaju
dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan
batuuntuk
menarik perhatianmu."

Teman, sama halnya dengan kendaraan, hidup kita
akan selalu berputar,dan
dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya,
hidup itu juga akan
melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun,
adakah kita memacu hidup
kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat
kita untuk
menyelaraskannya untuk melihat sekitar?


Kadang, kita memang tak punya waktu untuk
mendengar, menyimak, dan
menyadari setiap ujaranNya. Kita kadang memang
terlalu sibuk dengan
bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu,
hingga terlupa pada banyak
hal yang melintas.

Teman, kadang memang, ada yang akan "melemparkan
batu" buat kita agar
kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya
terserah pada kita.
Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kataNya, atau
menunggu ada yang
melemparkan batu-batu itu buat kita?

Kisah Sekawanan Burung

(dari kitab RISALATUTHUYUR karya IMAM GHOZALI)

Tersebutlah kisah bahwa sekawanan burung beraneka ragam tengah berkumpul di suatu tempat setelah mereka berkesimpulan bahwa mereka seharusnya memiliki Raja. Merekapun telah memastikan bahwa tak ada yang layak dan pantas untuk tempat tertinggi itu kecuali Sang Raja “Al Anqo”. Bahkan merekapun telah pula mendapat informasi keberadaan Sang Raja di sebuah pulau indah di belahan barat dunia.
Maka syahdan, angin kerinduan kepada Sang Raja itulah yang mengumpulkan mereka kala itu. Menguatkan tekad mereka untuk bergegas mencarinya untuk berteduh di bawah naungan kasihnya, bersimpuh di keharibaanya, dan berbahagia dengan mengabdi padanya. Kerinduanpun membuncah dari relung hati mereka yang terdalam sehingga..
“ Di bumi manapun Engkau berada, Aku akan sampai padamu, sebab Engkaulah tujuan hidupku..” Suara hati mereka kala itu.
Namun belum lagi perjalanan mereka mulai, bisikan kecemasan terdengar mulai menakutkan
“Sudahlah.. jangan jerumuskan diri kalian dalam kehancuran, jangan tinggalkan kandang yang telah kalian bangun susah payah, dan kampung halaman tempat kalian dibesarkan. bukankah bagaimanapun perjalanan selalu menyisakan kelelahan dan apa yang terjadi di jalan sulit diperkirakan”.. bisik Takut mengkhawatirkan mereka.
Tetapi kata-kata itu ternyata tak membuat mereka merasa gentar dan menyusutkan niat mereka yang mulia. Justru tekad menemukan Sang Raja semakin kuat dan tak tertahankan.
Bekal semangatpun mulai mereka pikul, Tali kendali kerinduan mulai mereka pasang, dan membayangkan kasih Sang Raja idaman akan jadi hiburan paling menyenangkan selama perjalanan.
Sekawanan burung aneka ragam itupun mengepakkan sayap mereka, terbang menempuh sebuah perjalanan maha berat.
Rintangan besarpun menghadang, Beberapa ekor dari mereka yang terbiasa berada di hawa dingin tewas kala rombongan melewati padang gersang, sementara banyak pula yang lain justru tak tahan kala badai salju menghadang. Belum lagi petir yang kerap menyambar, atau angin topan mematikan. Hingga pada akhirnya hanya tersisa sedikit saja dari rombongan tersebut yang berhasil sampai di pulau indah Sang Raja pujaan.
Berteduh mereka di halaman kerajaan yang maha luas, indah dan penuh kedamaian. sembari melepas lelah dan mengutus seekor dari mereka memberi tahu kedatangan kepada Sang Raja di istana.
Sang Raja segera mengutus yang di sisinya menanyakan maksud kedatangan mereka dan memerintahkan untuk menghadapnya.
”Kami inginkan Baginda menjadi Raja kami dan mengizinkan kami berbakti melayani Baginda” jawab mereka sejujurnya.
Dan Sang Rajapun tertawa sembari berkata :
“Bukankah Aku memang Raja kalian, suka atau tidak?, bukankah Aku memang Sang penguasa, tak peduli kalian datang ataupun enggan? Aku bahkan tak membutuhkan pengakuan kalian untuk itu dan tak membutuhkan kalian berbakti melayaniku”
Mendengar ucapan Sang Raja sekawanan burung itupun dihinggapi keputus asaan, langit mendung mewarnai hati mereka dan rasa malu luar biasa atas penolakan Sang Raja. Harapan mereka kandas dan sia-sia. Segala pengorbanan dan usaha mereka tak berarti apa2. Sementara untuk kembali ke kampung halaman rasanya sudah tak mungkin lagi karena bekal sudah tak tersisa, kekuatan sudah melemah apalagi fakta bahwa sekawanan burung aneka rupa itupun sudah tak banyak lagi jumlahnya.
“ Ya, tak ada jalan keluar. Bagaimanapun biarlah kita tetap tinggal di pulau ini hingga tewasnya yang terakhir dari kita.” Kata mereka pada akhirnya.
Sang Raja yang menyaksikan keputus asaan melingkupi mereka, dan nafas mereka yang sesak menahan kesedihan tak terkira berkata dengan penuh bijaksana :
“ Jangan, jangan pernah putus asa !! Itu berbahaya. Lagi pula jika sempurnanya kekuasaan membuat Aku pongah menolak kalian, bukankah luasnya kedermawanan membuat Aku layak dan berhak menerima dan memperkenankan kalian?... ketahuilah, setelah kalian tahu kelemahan kalian untuk menembus hakikat keagunganku, layaklah bagi kalian untuk Aku jamu dalam istana penuh kesenangan. kalian layak untuk berada disisiku menjadi sahabat sahabatku.”
Mendung langit hati segera menyingkir berganti kebahagiaan yang sulit diucapkan. Namun tersisa sedikit kesedihan kala mereka teringat kawan-kawan mereka yang gugur di tengah perjalanan dan tak pernah sampai di negeri impian. Maka merekapun memberanikan diri menanyakan kepada Sang Raja:
“ Baginda yang mulia, namun bagaimanakah nasib sekawanan burung kawan-kawan kami yang telah menempuh rintangan namun tewas di tengah perjalanan?”
Sang Raja menjawab segala kegalauan :
“Tak usah kalian khawatirkan, untuk mereka telah kusiapkan segalanya. mereka ada disisiku dan kuberi rizki, adalah karena Aku peduli usaha dan Aku pulalah yang memberikan hasilnya”.
“Bagaimana pula dengan sekawanan burung yang lebih memilih tinggal di kampung halaman dan tak menujuMu hanya karena takut menempuh rintangan atau cemas kehilangan sesuatu yang telah mereka miliki dan cintai?” tanya mereka kemudian.
“Tak usah kalian pikirkan, karena Akulah sebenarnya yang tak menginginkan mereka. Jika Aku menghendaki mereka, Akulah yang akan mengundang mereka disisiku.
Ketahuilah, tatkala kemudian kalian datang , Aku jualah yang memanggil kalian dan kutiupkan angin kerinduan, Aku gerakkan kepak-kepak sayap kalian untuk sampai padaKu dan Kuizinkan kalian terbang menembus cakrawala ke arahKu. Karena Akulah yang telah memilih kalian dan Aku menginginkan kalian.”
Mendengar sabda Sang Raja, kebahagiaan merekapun lengkap sudah, kelelahan menjadi tak berarti dibanding suka cita tercapainya segala keinginan dan harapan. Tinggallah mereka dalam naungan kasih yang Agung, dimanjakan dalam belai keridhoan, dan berbakti kepada Sang Raja yang tak pernah menyia nyiakan setiap usaha dan pengabdian. Duuh.. Alangkah beruntungnya mereka.

Sumber : Kawasan Pencinta Allah dan Rasulnya

Jangan Bosan Berdoa

Penahkah kita menyadari, bahwa sebagai manusia secara fitrah kita adalah makhluk yang lemah, serba kurang, serba terbatas? Karenanya, secara fitri pula kita membutuhkan sesuatu yang mampu memenuhi segala kekurangan kita itu.

Dan secara rasional, tempat kita memohon tentulah bukanlah pada makhluk yang memiliki sifat yang sama: lemah, kurang, serba terbatas. Karenanya betapa bodoh mereka yang memohon pada hewan, api, matahari, patung-patung, atau sesama manusia. Kita memohon pada Rabb yang tidak terbatas, yang maha segalanya. Dialah Allah SWT. Rabb sesungguhnya.

Betapa beruntungnya siapa saja yang menjadi muslim. Sebab, mereka telah menemukan Rabb yang sangat senang mendengarkan dan mengabulkan permintaan. Rabb kita bukanlah “dewa” yang tuli, yang budek atas permintaan penyembahnya atau penguasa jagad yang angkuh, yang gemar mengkadali permohonan para pengikutnya. Pun, bukan zat yang haus darah, yang puas atas kebodohan pemujanya, lantaran memberi tumbal untuk setiap keinginan. Bukan, Rabb kita bukanlah tuhan murahan seperti itu. Rabb yang diagungkan umat Islam adalah Rabb yang pemurah dan maha penyayang. Saking pemurahnya, hewan melata pun diberi-Nya rizki. “Tiada seekor hewan melata pun dimuka bumi, melainkan ditanggung Allah rizkinya.” (QS Hud:6)

Maka, apa yang menghalangi kita untuk mengungkapkan kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan kita pada-Nya? Mengapa kita sungkan menengadahkan tangan, meminta dan berdoa pada Allah SWT? Mintalah kepada Allah, karena Allah senang jika diminta.”

Berdoa adalah permintaan seorang hamba kepada rabb-Nya. Selama tidak menyalahi hukum dan aturan-Nya, apa saja bisa kita minta. Keselamatan, ilmu yang bermanfaat, harta yang barakah, ampunan dosa, atau karier. Lewat doa, kita curhat kepada Allah SWT, mengadukan keterbatasan dan kelemahan kita menghadapi hidup yang kian keras.

Jika begitu, berarti doa adalah tanda mereka yang putus asa? Boleh-boleh saja Karl Marx berkata demikian. Toh, ia sendiri tak bisa mungkir kalau hidup manusia penuh ketergantungan. Pada orang lain, alam semesta, dan tentu saja pada Rabb-nya. Dengan tidak berdoa, berarti kita mengelabui kelemahan diri. Berjalan mendongakkan kepala. Padahal kaki kita terseok-seok. Allah SWT murka pada orang demikian,”Siapa yang tidak berdoa kepada Allah, niscaya ia akan murka kepadanya.” (HR. At-tirmidzi)

Dengan berdoa, berarti kita mengakui kelemahan diri di hadapan ilahi, pemilik jagad semesta ini. Hanya manusia yang sadar bahwa ia makhluk yang lemah yang mau memohon bantuan penciptanya. Mereka akan mudah mengangkat tangan tinggi-tinggi kehadirat Allah, berdoa dengan wajah memelas dan harap-harap cemas. Air mata mereka mengalir membasahi pipi dan bercucuran ke bumi tanda pasrah pada keputusan Rabb mereka.

Namun, kenyataannya tak banyak manusia seperti itu. Kebanyakan manusia mengklaim bahwa kekuatannya tak terbatas, dan bahwa tak ada yang tak mungkin bagi dirinya. Lalu, seperti Qarun-Qarun baru, mereka dengan congkak berkata,”Aku memperoleh semua (harta benda) ini berkat ilmu pengetahuanku sendiri.” Bergelimang dalam kemewahan dunia telah membutakan mata hatinya. Hingga lupa pada Allah SWT.”Tidakkah ia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelum mereka yang lebih kuat dan lebih banyak mengumpulkan (harta)?” (QS. Al-qashash: 78). Dan Qarun pun berakhir dengan tragis, ditelan bumi, lantaran Allah SWT. murka padanya.

Maka, janganlah bosan berdoa. Selama apa yang kita minta dan tata cara memintanya tidak menyalahi aturan-Nya. Insya Allah akan terkabul. Jika belum, bersabarlah, mungkin belum saatnya. Dan, bila tidak sesuai dengan keinginan, kita pun tak usah khawatir. Percayalah, Dia pasti menyediakan alternatif lain yang terbaik buat kita. bukankah Allah SWT. maha tahu apa yang dibutuhkan hamba-Nya? Lagi pula, doa adalah ibadah. Karenanya, kita takkan merugi. Sekecil apapun permintaan kita pada Allah SWT, akan diganjar pahala. Jadi, jangan pernah bosan untuk berdoa. Wallahua’lam bi as-showab.

Senin, 03 Mei 2010

Pencuri Dalam Shalat

Ulama Faqih, Abu Laits as-Samarkandi bercerita bahwa Salman al-Farisi menyampaikan sebuah hadits: bq. _”Salat adalah ukuran. Barangsiapa memenuhi ukuran tersebut maka dipenuhilah kebutuhan orang tersebut. Barangsiapa mengurangi ukuran, maka Aku telah mengetahui kamu sekalian.”_ Yang dimaksud dengan “ukuran” adalah sampai di manakah kekhusyukan kita di dalam salat. Sebab yang dinilai dalam salat adalah kekhusyukannya. Standar salat adalah bila kita melakukan salat semestinya harus khusyuk mulai dari takbir sampai salam. Hati harus ingat kepada Allah. Untuk mencapai kekhusyukan itu kita harus merenungi makna dari bacaan salat. Jika kita ingat kepada Allah hanya waktu takbir saja, bisa jadi pahala kita hanya pada waktu ingat itu saja. Diriwayatkan dari Imam Hasan al-Basri bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, bq. _”Akan kuberitahukan kepada kalian semua tentang seburuk-buruk manusia. Orang yang paling jelek adalah orang yang mencuri sebagian dari salatnya.” Sahabat bertanya, “Dalam keadaan bagaimanakah seseorang disebut mencuri sebagian dari salatnya?” Rasulullah menjawab, “Yaitu orang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya dalam salat.”_ Hadits ini memerintahkan kita agar melakukan _ruku’_ dan _sujud_ dengan _tumakninah_. Memunculkan kekhusyukan memang berat. Karena itu perlu dilatih, minimal bisa kita tempuh dengan mencoba mengerti dan mengangan-angan makna atau arti bacaan salat. Kalau kita tidak mengetahui makna bacaan dalam salat, maka akan sulit bagi kita untuk khusyuk. Mestinya kita merasa aneh, salat jungkir balik tetapi tidak tahu makna yang kita baca. Tidakkah kita tahu bahwa salat itu adalah bentuk komunikasi hamba dengan Allah. Bagaimana mungkin kita berkomunikasi dengan Allah tapi kita tidak tahu maksud yang kita bicarakan di hadapan Allah? Sahabat Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, bq. _”Barangsiapa yang salatnya ternyata tidak bisa membawanya kepada kebaikan dan mencegahnya dari kemungkaran, maka salat yang dilakukan itu menambah jauh dari Allah.”_ Yang termasuk golongan ini adalah orang-orang yang tidak mampu khusuk dalam salatnya. Ketidakmampuan khusyuk antara lain karena tidak ada usaha sama sekali untuk konsentrasi berkomunikasi dengan Allah, atau sudah berusaha untuk khusyuk tetapi tidak bisa. Ibadah salat memiliki keistimewaan yang luar biasa. Rasulullah mengatakan kepada para sahabat, _”Telah sampai kepadaku bahwa Tuhanmu bangga dengan tiga orang. Siapakah orang itu?_ _Laki-laki yang berada di tempat asing kemudian mengumandangkan adzan dan mendirikan salat. Lalu ia salat sendirian. Kemudian Allah berfirman:_ bq. _”Perhatikanlah hai Malaikat-Ku kepada hamba-Ku yang tidak ada yang melihatnya kecuali Aku. Hendaklah turun tujuh ribu malaikat dan hendaklah melakukan salat di belakangnya.”_ _Laki-laki yang mendirikan salat malam kemudian salat dalam keadaan sendirian dan bersujud kepada Allah, kemudian tidur dalam keadaan sujud, Allah berfirman:_ bq. _”Perhatikanlah olehmu wahai Malaikat terhadap hamba-Ku ini, nyawanya ada pada-Ku dan jasadnya sujud kepada-Ku.”_ Kemuliaan seorang mukmin apabila ia tidak meminta-minta kepada manusia dan kemuliaan seorang mukmin adalah salat pada tengah malam. Masihkah kita mengidentifikasi diri sebagai seorang pencuri dalam salat? Tidakkah kita merasa Allah sedang menunggu keseriusan kita berkomunikasi dengan-Nya?

Daya Pikat Dunia yang Menipu

Ini Risalah yang agung yang datang dari Allah subhanahu wa ta’ala. Demi Allah, setiap yang keluar dari rel-rel Risalah ini, dari segala sesuatu yang dibicarakan atau dipikirkan oleh banyak orang, atau sesuatu yang mereka ketahui, atau yang mereka ucapkan, atau sesuatu yang merisaukan mereka atau menenangkan mereka, tak lain hanyalah kesenangan sesaat yang menjerumuskan, yang dalam waktu dekat hanyalah bagai debu yang berhamburan.

Adapun bentuknya baik dhohir maupun bathin, segala sesuatu yang bertentangan dengan Risalah ini, dan yang keluar dari rel-rel Risalah ini, hanyalah permainan, sebagaimana pernyataan Al Qur’an. Dan hanyalah sesuatu yang melalaikan sebagaimana pernyataan Al Qur’an. Dan hanyalah tipuan sebagaimana pernyataan Al Qur’an. Telah berfirman Allah subhanahu wa ta’ala, Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak.

Setiap permainan, kelalaian, hiasan, berbangga-banggaan dan bermegah-megahan dalam banyaknya harta dan anak tersebut. Allah memberikan perumpamaan. Dengarlah apa perumpaan tersebut? Bagaikan hujan yang tanam-tanamannya membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering , maka engkau melihatnya menguning, kemudian hancur.

Adapun Akhirat Dan akhirat yang ada hanyalah adzab yang amat pedih dan maghfiroh (ampunan) dari Allah dan keridhoan-Nya.

Dengarkanlah ini. Firman dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Dan Penyampainya adalah pemimpin sekalian makhluk, manusia terbaik, Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Ini adalah uraian singkat tentang apa yang ada di akherat. Uraian singkat kehidupan abadi mendatang. Adzab yang amat pedih dan maghfiroh (ampunan ) dari Allah dan keridhoan-Nya.

Ini adalah uraian singkat tentang kehidupan yang ada di dalamnya. Setiap tingkatan adzab, setiap derajat tinggi di sini ringkasannya. Adzab yang amat pedih dan maghfiroh ( ampunan ) dari Allah dan keridhoan-Nya. Maka apa yang ada pada kehidupan dunia ini? Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Maka bagaimana kita bisa mendapatkan maghfiroh dan keridhoan, dan selamat dari siksa yang amat pedih? Berlomba-lombalah untuk mencapai Ampunan dari Tuhan kalian, dan Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Kita (bersaksi bahwa kita) beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya, Kita (bersaksi bahwa kita) beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya, Kita (bersaksi bahwa kita) beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya.

Langkah Awal Mendekatkan Diri Kepada Allah

Orang yang cerdas dan berpikiran sehat adalah mereka yang mengelola (me-manage) amal-amalnya sehingga semua kegiatan mereka menjadi sempurna.

Langkah awal yang harus diperhatikan oleh seorang hamba dalam ber-suluk adalah menyucikan dan mendidik nafs serta menyempurnakan akhlak. Bagi
seorang sâlik usaha penyucian nafs lebih utama dari pada memperbanyak ibadah sunah, seperti salat sunah, puasa sunah dan sejenisnya. Karena,
seorang hamba tidak layak menghadap Allah SWT dengan hati dan nafs yang kotor. Ia hanya akan melelahkan dirinya, sebab amal yang ia kerjakan
mungkin justru membawanya ke arah kemunduran.

Jika seseorang tidak menangani urusannya secara arif, maka dikhawatirkan ia akan tersesat dan mengalami kemunduran. Karena itu seseorang hendaknya selalu memelihara sir-nya (nurani) dan memanfaatkan waktu yang ia miliki. Jangan sekali-kali ia membiarkan hatinya kosong dari fikr (pemikiran) yang dapat melahirkan ilmu. Dan jangan sampai ia mengerjakan suatu perbuatan tanpa niat yang benar, karena niat adalah ruh amal.

Jika hati seseorang tidak mampu mewadahi fikr (pemikiran) yang dapat melahirkan ilmu dan niat-niat saleh, maka ia seperti hewan liar. Dalam keadaan demikian manusia akan terbiasa menghabiskan waktunya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan bergaul dengan orang-orang bodoh. Ia akan melakukan berbagai perbuatan buruk dan tercela. Seorang yang berakal hendaknya sadar dan memelihara hatinya.

Ketahuilah, keadaan hati yang paling mulia adalah ketika ia selalu berhubungan dengan Allah SWT. Inilah landasan amal dan sumber perbuatan-perbuatan yang baik. Cara memakmurkan batin adalah dengan selalu
menghubungkan sir (nurani) dengan Allah SWT, sedangkan cara merusaknya adalah dengan selalu melalaikan-Nya. Jika hati seseorang telah memiliki
hubungan yang kuat dengan Allah SWT, ia dengan mudah dapat melakukan berbagai amal dan ketaatan yang bisa mendekatkannya kepada Allah.

Ketahuilah, bahwa hati itu bagaikan cermin, memantulkan bayangan dari semua yang ada di hadapannya. Karena itu manusia harus menjaga hatinya, sebagaimana ia menjaga kedua bola matanya.

Orang yang mengkhususkan diri untuk beribadah kepada Allah hendaknya tidak bergaul dengan orang-orang yang jahat, bodoh dan suka berbuat tercela, sebab perilaku mereka akan mempengaruhi hati dan memadamkan cahaya bashiroh-nya.

Seorang pencari kebenaran hendaknya memperhatikan segala sesuatu yang dapat memperbaiki hatinya. Untuk memperbaiki hati diperlukan beberapa
metode, di antaranya adalah dengan selalu mengolah fikr (pemikiran) untuk membuahkan hikmah dan asror, banyak berdzikir dengan hati dan lisan, dan juga dengan menjaga penampilan lahiriah: pakaian, makanan, ucapan, serta semua perilaku lahiriah yang memberikan pengaruh nyata bagi hati. Seorang
pencari kebenaran tidak sepantasnya mengabaikan hal ikhwal hatinya.