Rabu, 31 Maret 2010

biaya produksi minimal

Biaya produksi atau operasional dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70% – 90% dari biaya total penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen menjadi lebih kompetitif.

Pekerjaan manajemen pertama-tama terpusatkan pada perencanaan yang didalamnya termasuk penetapan tujuanserta perinciannya.Yangkeduaialahpengawasan dan pengendalian, yang termasuk kedalamnya tahapan-tahapan pembinaan pencapaian tujuan diatas. Agar dapat dijaga supaya tujuan tersebut benar-benar dicapai atau tidak melesat, maka manajemen memerlukan informasi mengenai pelaksanaan organisasi. Dari bagian accountinglah manajemen memerlukan informasi, termasuk pula masalah atau perihal pembiayaan kegiatan/atau operasi organisasi itu.

Dalam acounting umum/keuangan, istilah biaya dikenal sebagai pengorbanan atau beban dalam memperoleh barang atau jasa. Pengorbanan itu harus diukur apakah dengan pengeluaran uang, penggunaan harta lain, penyerahan jasa dan bentuk lainnya. Pengertian demikian telah biasa ditemukan dalam accounting pada umumnya. Tetapi dalam Akuntansi Manajemen mempunyai berbagai arti, tergantung cara penggunaannya. Sebabnya karena banyaknya ragam ragam dari biaya itu. Dan banyak cara pengklasifikasian yang dilakukan berdasarkan keperluannya, menurut pandangan/arah yang ditentukan oleh manajemen.

KLASIFIKASI UMUM TENTANG BIAYA

Biaya, diketemukan disemua jenis organisasi, baik itu organisasi perusahaan,ataupun organisasi yang bukan perusahaan:industrikah perusahaan itu, perusahaan dagang,jasa,atau penjual secara eceran. Umumnya jenis biaya itu dikeluarkan sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan.Akuntansi biaya lebih banyak dipergunakan dalam perusahaan dagang dan jasa,sehingga akan nampak jelas sekali klasifikasin.

Teori Biaya Produksi Biaya kesempatan adalah nilai sumber daya dalam penggunaan yang terbaik. Biaya kesempatan perlu dipertimbangkan dalam mengukur seluruh biaya produksi.

Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang berbentuk kas, sedangkan biaya implisit adalah biaya dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk nonkas.

Keuntungan ekonomi adalah penerimaan dikurangi semua biaya, tercakup di dalamnya pengembalian normal untuk manajemen dan modal.

Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan satu unit output. Sedangkan, biaya inkremental dapat diartikan sebagai tambahan biaya total dari penerapan keputusan manajerial.

Biaya Rata-rata, Biaya Marjinal dan Biaya Total Rata-rata

Fungsi biaya rata-rata atau unit-1 kadang-kadang lebih berguna dari fungsi biaya total dalam pengambilan keputusan suatu usaha di sektor pertanian. Fungsi biaya rata-rata dapat diperoleh dengan membagi fungsi biaya total yang relevan dengan output.

Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan output (output).

Fungsi biaya marjinal berpotongan dengan fungsi biaya total rata-rata dan fungsi biaya variabel rata-rata di titik minimum ke dua fungsi tersebut.

Fungsi biaya rata-rata jangka panjang akan:

(a) Menurun, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah meningkat,
(b) Konstan, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah konstan, dan
(c) Meningkat, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah menurun.

Fungsi biaya rata-rata jangka panjang adalah merupakan kurva amplop dari sejumlah kurva biaya rata-rata jangka pendek.

Pada tingkat output yang hasilnya di spesifikasi tingkat keuntungan ekonomi diperoleh dengan membagi keuntungan ditambah biaya tetap total dengan kontribusi keuntungan

Analisis titik impas adalah spesial pada kasus analisis keuntungan di mana keuntungan diharuskan sama dengan nol.

Suatu usaha dapat dikatakan tinggi tingkat pengungkitannya apabila biaya tetap adalah relatif lebih besar (tinggi) dari pada biaya variabel. Pada umumnya, penggunaan analisis pengungkitan operasi menyatakan secara tidak langsung tingginya tingkat risiko keuntungan sepanjang waktu. Dalam arti kata, peningkatan nilai pengungkitan operasi menyatakan lebih bervariasinya keuntungan sepanjang waktu, oleh karena itu tinggi tingkat risikonya.

Pengungkitan operasi dapat diukur dengan elastisitas keuntungan, yang didefinisikan sebagai persentase perubahan keuntungan yang berkaitan dengan satu persen perubahan output.

Biaya produk Suatu perusahaan industri lebih kompleks dari orgaisasi lainnya,dalam perusahaan industri terdapat kegiatan-kegiatan yang lebih luas, seperti berproduksi,administrasi dan marketing.Suatu pengertian akan struktur biaya produksi akan lebih baik bila kita dapat mengenali lebih dahulu bagaimana struktur dari organisasinya itu sendiri. Berpoduksi merupakan proses perubahan bentuk dari bahan mentah menjadi barang jadi, dengan menggunakan alat-alat berproduksi dan tenaga kerja.Tetapi mengenai penjualan barang selesainya adalah merupakan hubungan perusahaan tersebut dengan piak luar perusahaan.
Biaya produksi pada dasarnya merupakan 3 (tiga) elemen yang saling berkaitan,yaitu:

1. Bahan langsung
2. Upah langsung
3. Overhead produksi.(Biaya produksi tidak langsung).

Biaya produksi tidak langsung merupakan bahan yang dimaksudkan kedalam proses pembuatan barang untuk dijadikan produksi.Artinya suatu produk tidak akan jadi bila bahan dimaksudtidak dimasukkan kedalam proses pembuatannya. Upah langsung adalah upah buruh atau pegawai yang tenaganya dibayar khusus untuk mengerjakan produksi dimaksud. Sedangkan overhead produksi merupakan biaya yang menunjang proses keberhasilan peroduksi itu sendiri.Tetapi proses ini tidak nampak secara langsung,karena itulah ia disebut biaya produksi tidak langsung.

Biaya bukan biaya produksi

1. Biaya penjualan: Biaya yang berhubungan dengan perusahaan dalam melayani langganannya dalam mensupply barang hasil produksinya serta penjualan barang mulai dari proses pengepakan ,pengiriman serta diskon penjualan.
2. Biaya umum dan administrasi: Meliputi biaya dari ketatausahaan perusahaan,serta hal-hal yang tidak logis dimasukkan kedalam biaya produksi.
3. Biaya periodik: Biaya yang dapat diidentifikasikan dengan pengukuran waktu, daripada diukur dengan satuan barang atau jasa yang diterima.

Beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan skenario berikut : Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan. dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan meningkatkan keuntungan.

Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui strategi penetapan harga (pricing strategy) yang kompetitif di pasar.

Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu.Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif dipasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan perusahaan adalah benefit antara TR dan Total Cost (TC).Dengan demikian strategi di atas harus dilakukan melalui skenario:

1. Melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum,
2. Menetapkan harga produk yang kompetitif di pasar,
3. Memperluas pangsa pasar (market share) melalui keunggulan kompetitif (meningkatkan daya saing terus menerus),
4. Memperoleh penerimaan total (TR) yang terus meningkat,
5. Memperoleh keuntungan (net benefit) yang terus meningkat, M
6. eningkatkan kesejahteraan bagi stakeholders.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar